Mahasiswa PPG UPGRIP Temukan Inovasi Pempek Jamur Tiram

SumselMedia.Com, Palembang-
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas PGRI Palembang berhasil menemukan berbagai inovasi pendidikan. Bahkan kali ini, Kelompok mahasiswa PPG Kelompok I berhasil menemukan inovasi pempek jamur tiram.
Dosen Pembimbing Mahasiswa Kelompok I PPG FKIP UPGRIP Allen Marga Retta, M.Pd mengatakan bahwa
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu hasil pertanian yang
memiliki nilai jual tinggi dan semakin banyak dicari. Bahkan, dalam sebuah riset Yanuarti (dalam
Repository UIN Suska, 2021) jamur tiram adalah jamur kayu yang tumbuh berderet
menyamping pada batang kayu lapuk.
Hal ini membuat tim kelompok I yang terdiri dari 9 mahasiswa yaitu Fitriani, Wendi Adean Putra, Nabila, Vita Alfina, Defita, Mellani Kogensya, Rozi Hafifah, Dwi Anti Octarini dan Ramadoni Saputra
menggagas inovasi pempek dari jamur tiram dan Tak hanya menciptakan camilan sehat dan kekinian, mereka juga mengintegrasikan kegiatan ini ke dalam pembelajaran materi teks prosedur, dengan menyusun langkah-langkah pembuatan pempek jamur tiram secara runtut dan edukatif.
Jamur ini memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar membentuk corong dangkal seperti kulit kerang (tiram). Tubuh buah jamur memiliki tudung (pileus) dan tangkai (stipe). Pileus berbentuk mirip cangkang tiram
berukuran 5-15 cm dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti insang berwarna putih dan lunak. Biasanya, jamur tiram hanya dimanfaatkan sebagai bahan masakan dan dianggap tidak memiliki nilai ekonomi.

“Namun, sebuah inovasi baru telah berhasil mengubah pandangan ini dengan mengolah jamur tiram menjadi bahan dasar pembuatan pempek khas Palembang. Sebagaimana kita ketahui bahwa Palembang merupakan kota pempek. Hampir semua masyarakatnya menyukai dan makan pempek. Sajian pempek bagaikan menu wajib yang harus ada dalam tudung saji
rumah-rumah masyarakat setempat. Dengan proses pengolahan yang kreatif, jamur tiram kini dapat menjadi bahan utama pembuatan pempek khas Palembang dan menjadi camilan lezat,” ujarnya.
Allen Marga Retta, M.Pd menambahkan terkait hal ini ada beberapa riset yang linier Sianturi dalam penelitian Maduwu (2023) bahwa jamur tiram putih adalah salah satu jamur pangan yang populer karena mudah diolah, memiliki rasa yang enak, dan kaya nutrisi. Setiap 100 gram jamur kering mengandung berbagai zat gizi penting seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi tubuh.
Hal ini didukung oleh Asegab (dalam Repository UIN Suska, 2021) yang mengatakan bahwa dalam bentuk kering, per 100 gram jamur tiram mengandung 367 kalori, 10,5-30,4% protein, 56,6% karbohidrat, 1,7-2,2% lemak, 0,2 mg thianin, 4,7 – 4,9 mg riboflavin,
77,2 mg niasin, dan 314 mg kalsium. Kandungan mineral penting di dalam jamur tiram antara lain zat besi (Fe), fosfor (P), kalium (K), dan natrium (Na).
Bukan hanya sekedar jamur pangan yang mudah diolah. Jamur tiram juga
memiliki manfaat bagi kesehatan.
Hal ini didukung oleh artikel yang ada di web Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga (2021) yang menyatakan bahwa jamur tiram memiliki berbagai macam manfaat dari segi kesehatan, diantaranya mencegah dan mengatasi beragam masalah kesehatan, seperti aterosklerosis, diabetes, kolesterol
tinggi, infeksi saluran pernapasan, merangsang sistem imunitas, melawan kanker, menangkal radikal bebas, menjaga kesehatan jantung, mencegah penyakit diabetes, menjaga kesehatan tulang, menjaga kesehatan saraf, mengatasi infeksi saluran
pernapasan, dan mencegah pertumbuhan kanker.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jamur yang cukup
dikenal dan digemari oleh masyarakat karena dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah dan segar dalam bentuk masakan seperti campuran salad maupun lalapan, bahkan dapat diolah menjadi pizza, burger, kripik, krupuk, permen jeli, hingga puding jamur (Martawijaya dan Nurjayadi, dalam Maria, 2022:1). Menurut Martawijaya and
Nurjayadi (dalam Maria, 2022:1), jamur tiram ini memiliki tekstur daging yang
lembut dan rasanya yang lezat serta memiliki kandungan gizi yang tinggi dan banyak mengandung berbagai macam asam amino esensial, protein, lemak, mineral, dan nutrient.
Banyak penelitian yang telah mengulas tentang pemanfaatan jamur tiram.
Salah satunya seperti yang diteliti oleh Kusumodestoni dan tim (2022) yang telah membuktikan bahwa jamur tiram dapat meningkatkan variasi produk dan omzet penjualan usaha olahan jamur. Penelitian ini menunjukkan bahwa sebelum adanya pendampingan, omzet usaha berkisar 15 juta rupiah per bulan, dan setelah program pendampingan, omzetnya meningkat menjadi 30 juta rupiah per bulan. Ini menunjukkan bahwa inovasi berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat.
“Dan di Palembang, terutama daerah Sematang Borang banyak petani
menggantungkan hidup mereka pada budidaya jamur tiram. Biasanya, yang
dimanfaatkan dari jamur ini adalah bagian tubuh buahnya, tapi belum ada yang memanfaatkannya sebagai bahan utama pembuatan pempek. Di sisi lain, banyak ibu rumah tangga yang memiliki waktu luang, tetapi belum memiliki kegiatan produktif yang dapat menambah penghasilan keluarga,” urainya.
Melalui pelatihan dan pengembangan
keterampilan, ibu rumah tangga dapat diberdayakan untuk mengolah jamur tiram menjadi pempek khas Palembang. Selain meningkatkan pendapatan, kegiatan ini juga memberikan keterampilan baru serta mendorong kemandirian ekonomi bagi para ibu
rumah tangga.

Produk ini masih tergolong baru, inovasi dalam proses produksi menjadi hal
penting. Tidak hanya dalam hal pengolahan, tetapi juga dalam pengembangan cita rasa, tekstur, dan variasi produk agar lebih menarik bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan metode terbaik dalam mengolah jamur tiram menjadi pempek khas Palembang sebagai inovasi. Selain itu, penelitian ini juga ingin melihat sejauh mana program pemberdayaan ini bisa meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga
Sementara itu, Rektor UPGRIP Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, MM., M.Si mengapresiasi atas temuan salah satu tim mahasiswa PPG FKIP UPGRIP berupa Inovasi Pempek Jamur Tiram. Menurutnya, inovasi menjadi ide baru yang sangat baik bagi masyarakat Kota Palembang dengan salah satu makanan khasnya yaitu pempek.
“Selamat dan sukses. Semoga para mahasiswa PPG FKIP UPGRIP dapat terus melakukan kreativitas dan inovasi dalam mengintegrasikan nilai-nilai kebudayaan ke dalam pendidikan,” ujarnya.
Rektor juga mengucapkan selamat kepada mengikuti Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG bagi Calon Guru. Melalui kegiatan ini berharap agar mahasiswa PPG sebagai calon guru akan menjadi sosok guru yang ideal yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran sekaligus agen perubahan dibidang pendidikan.