Dosen UBD Ikuti Seminar Daring Prodi Magister dan Doktor Linguistik Terapan UNJ
SumselMedia.Com, Palembang-
Dosen Universitas Bina Darma (UBD) Palembang Ferry Kurniawan, M.Pd mengikuti Seminar Daring yang digelar oleh Prodi Magister dan Doktor Linguistik Terapan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu (16/11/2022).
Turut hadir pada seminar daring tersebut, Direktur Pascasarjana UNJ
Prof. Dr. Dedi Purwana, E.S, M.Bus
Koorprodi Doktor Lingusitik Terapan
Prof. Dr. Ninuk Lustyantie, M.Pd
Koorprodi Magister Lingustik Terapan
Dr. Shafruddin Tajuddin, MA
Seminar Daring yang menghadirkan narasumber Koorprodi Doktor LT: Prof. Dr. Ninuk Lustyantie, M.Pd dan para pakar ini mengambil tema tentang “Kolaborasi Literasi Digital Melalui Membaca Nyaring”
Kegiatan ini adalah kolaborasi akademik untuk saling berdiskusi terkait literasi dalam payung akademik linguistik terapan dan mengembangkan ilmu trandisipliner ataupun multidisipliner. Kegiatan ini mengundang praktisi di bidang membaca nyaring yang kemudian dapat dikembangkan melalui studi para mahasiswa.
Dalam kesempatan tersebur, Wadir 1 Pascasarjana UNJ Prof. Dr. Wardani Rahayu, M.Si mengatakan kegiatan S2 dan S3 LT yang melibatkan praktisi untuk meningkatkan keilmuan dan seminar ini merupakan salah satu IKU (Indikator Kinerja Utama) Perguruan Tinggi yang diminta Dikti.
Selanjutnya, Dr. Sarmadan M.Pd selaku moderator juga turut menyampaikan tentang tiga kata kunci pada pertemuan seminar ini adalah, kolaborasi, literasi digital, dan membaca nyaring.
Kemudian Rosie Setiawan yang juga narasumber yang merupakan Praktisi Membaca Nyaring dan Pendiri Komunitas Read Aloud. Dirinya menyampaikan bahwa sejak 2008, Komunitas Read Aloud berusaha mengubah paradigma dari tidak membacakan menjadi membacakan buku. “Banyak jurnal-jurnal di indonesia memperkenalkan membaca nyaring sebagai salah satu pokok penting untuk anak-anak Indonesia,” ujarnya.
Pada diskusi tersebut, banyak poin-poin penting yang telah dirangkum dan sejumlah pertanyaan penting dan berikut ini pembahasannya:
Pembahasan:
- Perkembangan teknologi membuat kita membuat dapat mengembangkan enam skill di bidang literasi yang salah satunya adalah literasi membaca.
- Literasi membaca merupakan keterampilan penting yang harus dikuasai di abad 21. sesuai dengan jargon “membaca adalah jendela dunia” atau “membaca jantung kehidupan” menunjukan bahwa membaca adalah pondasi penting.
- Menurut OECD, literasi membaca sebagai kapasitas siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi. membaca adalah proses. pembaca harus menerjemahkan simbol pada halaman (bacaan) menjadi kata untuk mendapatkan informasi.
- Belajar membaca adalah pelajaran yang kompleks, kenapa membaca menjadi sulit?
Menurut science of reading Hollis Scarborough, ada delapan unsur dalam membaca. - Membaca bukan keterampilan alami sejak lahir berbeda dengan berbahasa.
6. Dalam Read aloud (membaca nyaring) harus ada aspek orang dewasa membacakan nyaring, ada buku dan anak yang mendengarkan bacaan. - Tahapan membaca.
• Tahap membaca dini, baru pertama mengenal buku sehingga ini memerlukan scaffolding untuk mendampingi anak membaca (usia 0-6 tahun).
• Tahap pembaca awal, b1 (1-2 SD) membutuhkan perancah dan kombinasi bunyi huruf. b2 (3-4 SD) mampu membaca teks berupa kata/frasa dengan kombinasi bunyi huruf, klausa, dan kalimat sederhana
• Tahap pembaca semenjana adalah tahap yang sudah mampu membaca teks dengan lancar
• Tahap pembaca madya, dengan kesulitan atau mampu memahami ragam teks
• Tahap pembaca mahir, analitis dan kritis untuk mensitesiskan. - Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar adalah buku yang pertama mudah diikuti dengan melihat gambar. gambar yang bercerita dapat mendorong percakapan dan dapat membuat koneksi. buku bergambar untuk menguatkan visual untuk meningkatkan cerita dan emosi yang membaca. - Alasan Membacakan Nyaring
Neurologi,
Membacakan nyaring untuk membangunkan sel-sel otak baru.
Pedagogik (pendidikan)
Menambahkan pengetahuan anak dan juga meningkatkan rentang perhatian atau fokus
Psikologi
Proses rasa ingin tahu anak, memicu kreativitas dan imajinasi.
Sosiologi
Rasa percaya diri - Bonus Membaca Nyaring.
Terbangun kedekatan dan menumbuhkan keteladanan. - Alasan Membaca Nyaring dikampanyekan
Belum mampu menemukan informasi tersurat pada teks dan sudah mampu menemukan informasi tersurat tetapi belum pada menafsirkan - Berdasarkan PISA, anak-anak yang berusia 15 tahun yang orang tuanya membacakan cerita mereka akan menjadi pembaca yang lebih baik.
- Membaca nyaring berdampak penting untuk pengembangan literasi.
Sesi Diskusi
Penanya 1: Ifah Hanifah
Membaca nyaring menarik untuk mengenalkan membaca pada anak usia dini. Apakah saya membiasakan dari dua tahun apakah terdapat keterlambatan dalam memulai kebiasaan ini? Bagaimana cara menjaga anak dari gadget?
Jawaban
Idealnya trimester kehamilan, namun tidak ada kata terlambat. Pada tahapan membaca awal sesuaikan juga bukunya. Gunakanlah jari untuk menunjuk gambar, sehingga anak dapat fokus kepada gambar. Gambar inilah yang menjadi poin awal kita bacakan. Sebelum 24 bulan, anak seharusnya jangan terpapar gadget alihkan kepada buku fisik setelah itu (4-5 tahun) boleh membaca buku digital dari gadget.
Penanya 2: Winda Widianingrum
Dengan reading aloud, siswa tidak mengalami kesulitan. teknik ini efektif untuk meningkatkan membaca siswa. saat teks diganti bahasa Inggris mengalami kendala dalam penyerapan kosakata. Cenderung konsentrasi siswa tidak dapat menetap atau tidak dapat fokus lama, lalu saat akan menceritakan kembali mengalami hambatan memori.
Jawaban:
Reading aloud kepada anak-anak, membuat pemahaman kosakata dan menghubungkan antar kalimat menjadi lebih baik. Kelas 8 ke atas kemampuan mendengar masih lebih baik daripada kemampuan membacanya. Saat ada kosakata yang sulit atau tidak dimengerti, maka harus dijelaskan agar bisa segera dipahami, ini juga membantu kosakata bahasa Inggris. Apabila dibacakan nyaring untuk dua bahasa justru membuat pemahaman yang baik untuk keduanya. tujuan dari membaca nyaring juga agar menikmati buku untuk proses tanya jawab.
Penanya 3: Annas Fitrah Akbar
Bagaimana menurut Ibu tentang video interaktif membaca nyaring?
Jawaban:
Orang tua tetap harus membaca nyaring, proses ini tidak perlu terlalu lama cukup 7-10 menit membacakan buku. diutamakan tetap orang tua, setelah itu bisa juga melalui audio book.
di level tertentu juga dapat melalui permainan setelah bacaan.
Penanya 4: Yani Awalia Indah
Motto “buku adalah sumber belajar dan sumber ilmu”.
berbagi lebih jauh dan detil, adakah komunitas reading a loud membuat program untuk pelatihan reading aloud.
Jawaban:
Setelah orang tua baru guru dimulai dari guru PAUD lalu guru Sekolah Dasar. Kunci dari read aloud adalah bertanya. Anak lebih membutuhkan kemampuan untuk bertanya bukan mendapatkan jaaban dengan cepat tapi melupakan proses berpikir untuk bertanya.
Penanya 5: Koorprodi Shaffruddin Tajuddin
Beberapa contoh yang didapatkan bahwa pembiasaan tentang sering membacakan buku setiap malam pada anak justru membuatkan anak mempunyai kelebihan dalam mengingat. Pendengaran sudah berfungsi dengan sempurna pada usia kandungan lima bulan.
Jawaban:
Jadi, permasalahan yang mendasar adalah orang tua. jadi orang tua menjadi penting.
komunitas kami membuat instagram dan membuat campaign dengan challenge membuat audio book. namun problemnya terkait hak cipta.
Penanya 5: Risa Mufiharsi
Bagaimana meningkatkan sikap mahasiswa (dimana bukan pembaca awal) untuk tetap “stay tune” selama melakukan membaca nyaring pembelajaran dan tetap efektif.
Jawaban:
Tetap bisa dilakuakan read aloud ke remaja namun dapat disesuaikan dengan tema-tema yang meliputi kehidupan mereka. bacaannya tidak usah full namun dipilih lalu dibuatkan diskusinya.
karena yang terpenting adalah tanya jawab melalui buku bukan membacakan keseluruhannya.
Penanya 6: Koorprodi Prof. Dr. Ninuk Lustyantie, M.Pd
Hasil Pisa membuktikan bahwa Indonesia merupakan peringkat terendah. terdapat pro kontra terkait read aloud terutama pada bahasa Asing. read aloud hanya dapat diterima oleh anak kecil. bagaimana read aloud dapat digunakan oleh bahasa Asing pemula.
Jawaban:
Metode read aloud belum digunakan oleh bahasa asing namun dapat dikembangkan.
Penanya 7: Fahruddin Hanafi
Terkait teori pembelajaran, apakah kegiatan membaca nyaring tergolong menjadi keterampilan menyimak? Kemampuan membaca rendah justru terkait materi bacaan yang kurang menarik untuk dibaca dan kurang tepat.
Jawaban:
Pertama yang dipelajari adalah listening (mendengar dan mendengarkan) karena perekat untuk membaca dan menulis. ketika membaca gunakanlah tanda baca sehingga dapat tercipta intonasi yang sesuai. Buku yang dipilih juga disesuaikan dengan kemampuan dan temanya.
Penanya 8: Ibu Titik
Arah dari membaca nyaring lebih kepada anak usia rendah atau tahap membaca awal, dalam beberapa referensi membaca nyaring merupakan salah satu strategi yang bisa digunakan membantu peserta didik memberikan interpretasi terhadap wacana yang mereka baca. Membaca nyaring dapat diterapkan sebagai salah satu strategi pada tingkat mahasiswa. Bagaimana sebenarnya membaca nyaring?
Jawaban:
Kemampuan mendengar lebih dahulu dari kemampuan membaca
campaign kami tidak hanya untuk SD namun bisa juga SMP
untuk mahasiswa adalah untuk kesadaran membaca jadi menimbulkan minatnya membaca bisa juga dengan picture book. Membaca nyaring kita juga melaksanakan jeda untuk membangun pemahaman anak dengan tanya jawab.
tidak perlu menyelesaikan satu buku karena targetnya membangun kosakata dan pemahaman.
Penanya 9: Pak Octa
Bagaimana menerapkan reading aloud untuk kelas malam mata kuliah bahasa inggris?
Jawaban:
Bisa dengan buku bergambar bahasa inggris dengan bertujuan penambahan vocabulary.