Haul Kiai Marogan ke-124 Bakal Digelar Februari 2025

SumselMedia.Com, Palembang-
Haul Kiai Marogan kembali akan digelar. Pada tahun 2025 ini, Haul Kiai Marogan ke-124 akan digelar pada awal Februari di Masjid Muara Ogan belakang stasiun Kereta Api Kertapati Palembang. Acara akan diawali dengan salam ziarah pergantian kelambu makam dan zikir bersama para Alim Ulama para Habaib.
Dewan Pembina Pondok Pesantren Kiai Marogan Ustaz H Masagus Ahmad Yayan Fauzan, SQ mengatakan kegiatan ini juga akan diisi oleh para ustadz yaitu KH Syafii Yunus Ust Nurdin Mansyur Ust Kemas Muhammad Ali. Adapun pengisi ceramah Hikmah Haul insya Allah akan diisi oleh Syeikh Dr Ammar Al-Jailani cucu Syekh Abdul Qodir Al-Jailany Asal Gaza Palestina.
“Dimana peringatan Haul dirangkaikan dengan beberapa acara seperti Sunatan Massal, Aksi Donor Darah, Khataman Al-Qur’an 30 Juz Zikir Asmaul Husna, dan sekilas megenal Manaqib Kiai Marogan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus mengingatkan kembali seorang ulama sekaligus Pengusaha asli Palembang termasuk dari keturunan kesultanan Palembang Darussalam bergelar Masagus. Menarik dikaji bahwa Kiai Marogan selain seorang ulama beliau juga seorang saudagar/pengusaha sukses, dimana beliau bisnis di bidang sawmil penggergajian kayu.
“Beliau lahir diperkirakan antara tahun 1811-1901. Di dalam sebuah sumber disebutkan bahwa pada zaman itu sudah menggunakan teknologi mesin uap dan mampu menggesek kayu 250 papan perhari,” ujarnya.
Kemudian, hasil keuntungan usahanya itulah beliau bangunkan 2 buah masjid yang satu di Seberang Ulu (SU) tepatnya di Muara sungai Ogan belakang stasiun kereta Kertapati dan yang satunya lagi di seberang Ilir tepatnya di kampung 5 Ilir Pelabuhan Boom Baru. Kedua masjidnya persis di pinggiran sungai Musi masuk dalam daftar destinasi wisata sungai Musi/Visit Musi.
Selain seorang saudagar Kiai Marogan seorang ulama yang luas pengaruhnya, di dalam kitab sanad periwayatan hadits yang disusun oleh Syekh Yaasin Al-Fadani termaktub bahwa jalur periwatan hadits kitab shohih Bukhori dan kitab Bulughul Marom beliau ambil melalui jalur sanad Syekh Abdul Hamid dari Syekh Mahmud Kanang Al-Palimbani bahkan nama Syekh Mahmud Kanang Al-Palimbani tercatat dalam biografi Syekh Nawawi Al-Bantani sebagai salah seorang gurunya.
“Padahal sudah masyhur bahwa Syekh Nawawi merupakan Maha Guru dari ulama Aswaja NU mbah Kholil Bangkalan dan Hadratusy Syeikh Hasyim Asy’ari,” ungkapnya.
Dilanjutkan, Kiai Marogan memiliki pengaruh besar hingga ke pelosok desa di Sumsel terbukti dari ramainya para peziarah dan rutin setiap hari berziarah ke makam beliau. Selain itu anak cucu dari Kiai Marogan selain berdomisili di Kota Palembang juga banyak yang domisili di kota suci Mekkah bahkan menjadi Warga Negara Saudi Arabia.
Sebab di kota Mekkah Kiai Marogan juga meninggalkan wakaf Imarah/Apartemen Jamaah Haji yang disewakan setiap tahun dan hasilnya dikirim sebagian untuk anak cucunya di kota Plg dan sebagian lagi di kota suci Mekkah.
“Anak cucunya meneruskan dakwah Ki Marogan dengan mengurus kedua masjidnya dan mendirikan lembaga pendidikan rumah tahfidz madrasah bahkan Pondok Pesantren Kiai Marogan yang saat ini berada di kelurahan Talang Betutu Kecamatan Sukarami kota Palembang, di Indralaya dan di Muara Kuang kabupaten Ogan Ilir,” katanya.