Irwansyah Masri, Caleg DPRD Palembang Usung Perubahan Konsep Olahraga
SumselMedia.Com, Palembang-
Irwansyah Masri merupakan salah satu Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPRD Kota Palembang yang maju pada kontestasi politik 2024 ini. Maju dari Partai Hanura, pria yang kerap dipanggil Datuk ini berada di Daerah Pemilihan (Dapil) IT 1, IT 2 dan IT3 Palembang.
Majunya Irwansyah Masri pada pesta demokrasi ini berangkat dari berbagai kesenjangan yang terjadi di Kota Palembang, terutama masalah olahraga. Harus diakui, bahwa Palembang terkenal dengan barometer prestasi olahraga di Sumsel. Bahkan fasilitas dikenal hingga dunia.
“Tapi ternyata kondisi pembinaan seperti berbanding terbalik. Sangat prihatin dan sisi support anggaran dari Pemerintah. Dan ini lah yang harus ada perubahan nantinya,” ujar Irwansyah Masri.
Pria yang juga Wakil Bendahara Umum KONI Kota Palembang ini menilai Pemerintah kurang paham bahwa membina olahraga itu butuh waktu lama dan support pembinaan secara berkala. Mulai dari pembinaan usia dini, pembinaan wasit C3, C3, C1 dan pelatih hingga level FIFA maupun AFC dan lainnya. Sebut saja jika disepak bola ada pembinaan usia dini 10-15 tahun dan jenjang lanjutannya, kemudian Piala Soeratin dan kompetisi lainnya.
Terlebih selain dana yang minim, anggaran pembinaan di KONI Palembang ke depan harus dimaksimalkan. Menurutnya, secara ideal, anggaran pembinaan itu 70 persen dan sisanya 30 persen operasional.
“Dan memang KONI Palembang itu jangan hanya 1-3 miliar, bagaimana bisa membina atlet berprestasi kalau seperti itu. Karena kita melihat di kota-kota lain itu idealnya 8-15 miliar,” tegas pria yang juga Sekretaris Askot PSSI Kota Palembang ini.
Namun demikian, sebagai orang yang lama mengurus olahraga tentu ia tak kemudian mengabaikan sektor lain yang juga penting jika ia nanti menduduki kursi legislatif Kota Palembang. Sektor ekonomi, kesehatan hingga pariwisata tetap menjadi perhatian.
Terlebih Irwansyah juga sebagai
Sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Provinsi Sumsel dan Ketua Askindo Sumsel tentulah memahami betul bagaimana masyarakat melalui UMKM harus terus didorong agar terus produktif. Ke depan, ekonomi masyarakat Kota Palembang harus meningkat melalui daya beli masyarakat agar ekonomi berputar. Begitu juga lapangan kerja.
“Dan harusnya Pemerintah itu jangan hanya membuka job fair saja, tapi bagaimana memberikan pelatihan kerja melalui keterampilan yang bisa menjadi usaha masyarakat nantinya,” terangnya.
Dan satu hal yang tak kalah penting adalah pajak. Pemerintah harus selektif mana sektor dagang yang harus menyetor retribusi pajak. Pajak hiburan, pajak rumah makan. Jangan sampai rumah makan yang menggaji karyawan saja susah ditambah beban bayar pajak. Jadi memang diatur secara komprehensif.