PGRI

............

Pendidikan

Mahasiswa Magang Fakultas Perikanan dan Kelautan UPGRIP Saksikan Fenomena Langka, Jutaan Benih Ikan Betutu Memenuhi Danau Ranau

SumselMedia.Com, Palembang

Dalam rangkaian pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Universitas PGRI Palembang mendapatkan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) Tahun Anggaran 2024, Program Insentif MBKM Mahasiswa merupakan salah satu Program ISS-MBKM Pendanaan PKKM Tahun Anggaran 2024 dalam hal ini mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan terpilih sebagai penerima Insentif MBKM.

Tim Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, UPGRIP yang terdiri dari Sofian, SPi., MSi selaku Dosen Pembimbing Lapangan beserta Mahasiswa penerima manfaat Program ISS-MBKM, berkesempatan mengantarkan secara langsung peserta “Magang” sebanyak enam orang ke Pokdakan Sumber Tunas Baru yang beralamat di Pekon Kagungan, Kecamatan Lumbok Seminung, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung.

Dosen Pembimbing Lapangan Sofian, SPi., MSi mengatakan bahwa pada Program ini mahasiswa akan belajar langsung tentang kegiatan yang berkaitan dengan budidaya ikan khususnya produksi ikan nila Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) dibawah bimbingan tenaga teknis yang berpengalaman. Kegiatan “Magang” Program MBKM ini akan berlangsung selama empat bulan yang dimulai sejak tanggal 05 September hingga 31 Desember 2024.

(Tim Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, UPGRIP saat berangkat melakukan MBKM)

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Tim Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas PGRI Palembang menyaksikan secara langsung fenomena alam yang jarang sekali terjadi yaitu masa pemijahan ikan betutu. Benih ikan betutu terlihat memenuhi tepian danau ranau dalam jumlah yang sangat banyak diperkirakan hingga puluhan jutaan, bahkan untuk menangkapnya tidak dibutuhkan peralatan khusus hanya menggunakan tangan sudah cukup untuk mendapatkan benih ikan betutu.

“Keberadaan ikan betutu ini mendapat perhatian khusus dari Masyarakat setempat karena populasinya yang tidak lazim dan tersebar merata di Danau Ranau baik bagian Ikan betutu atau yang sering disebut dengan Gabus malas memiliki nama ilmiah Oxyeleotris marmorata merupakan spesies ikan air tawar yang bersifat karnivor atau pemakan hewan,” ujarnya.

Sopian menambahkan bahwa makanan utamanya berupa ikan, udang serta serangga air, sedangkan benihnya memakan jentik nyamuk, kutu air dan rotifer. Ikan betutu dapat hidup di sungai, danau, waduk, rawa dengan karakteristik perairan dangkal, tidak berarus atau tenang serta berlumpur. Ikan betutu dapat tumbuh dengan optimal pada daerah yang banyak ditemui tumbuhan air sebagai tempat berlindung.

Tim Program Studi Ilmu Perikanan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, UPGRIP saat melakukan MBKM)

Menurut informasi yang kami himpun dari masyarakat setempat, keberadaan ikan betutu di Danau Ranau sudah dikeluhkan sejak tahun 2020 lalu, dimana Masyarakat mengeluhkan berkurangnya ikan-ikan lokal yang ada di Danau Ranau akibat munculnya ikan betutu. Hasil pemeriksaan saluran pencernaan ikan betutu ditemukan jenis ikan-ikan kecil yang diduga benih ikan lokal, kondisi tersebut berdampak terhadap penghasilan nelayan lokal yang mengandalkan hasil tangkapan ikan liar.

Hingga awal Tahun 2024 kemunculan ikan betutu dengan ukuran cukup besar mulai banyak ditemui warga. Masyarakat sekitar memanfaatkan kondisi tersebut dengan menangkap ikan betutu secara besar-besaran untuk dijual dalam kondisi segar walaupun harganya sangat murah yaitu kisaran harga Rp. 5.000,- – Rp. 7.000,- per kg.

“Untuk meningkatkan nilai jual ikan betutu, masyarakat berinovasi dengan membuat produk olahan ikan betutu asap atau salai ikan betutu. Dimana dalam 3 kg ikan segar akan mengalami penyusutan hingga menghasilkan 1 kg ikan asap. Harga jual ikan betutu asap berkisar antara Rp. 40.000,- hingga Rp. 70.000,- per kg. Ikan betutu asap atau salai ikan betutu sudah menjadi oleh-oleh khas Danau Ranau serta telah dipasarkan hingga ke Kota Palembang,” pungkasnya.

Back to top button