Pj Gubernur Sumsel Ajak Bank Indonesia Terus Tekan Inflasi dan Turunkan Angka Kemiskinan
SumselMedia.Com, Palembang-
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terus mengajak Bank Indonesia menekan angka inflasi dan menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai kebijakan dan strategi. Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H. M., S.E, memimpin High Level Meeting and Capacity Building Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi/Kab/Kota se-Sumsel di Hotel Wyndham Jakabaring Palembang, Jumat (2/8/2024).
Dalam sambutan, Elen Setiadi memaparkan bahwa berdasarkan hasil release BPS kemarin kondisi Tingkat Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada Bulan Juli 2024 terjaga rendah dan stabil, dimana terjadi deflasi selama 2 bulan berturut-turut yaitu -0,29% (mtm) untuk bulan Juli dan -0,03% (mtm) bulan Juni 2024, sehingga nilai inflasi tahun kalender (ytd) sampai dengan Bulan Juni 2024 sebesar 0,35%.
Selanjutnya, guna melakukan percepatan penghapusan kemiskinan ekstrim di Sumsel pihaknya mengajak Bank Indonesia dan seluruh stakeholder untuk melaksanakan strategi berupa menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan mengurangi kantong kemiskinan.
‘Menurunkan beban pengeluaran dengan empat cara yaitu perlindungan Sosial, bantuan Sosial, jaminan Sosial dan peningkatan akses masyarakat miskin pada sumber penerangan,” ujarnya.
Sementara untuk meningkatkan pendapatan dapat melalui pemberdayaan, peningkatan produktivitas dan Inklusi Keuangan, pengembangan Potensi, pelatihan dan Akses Pekerjaan, akses Modal dan Asuransi, Akses dan Informasi Pasar. Sedangkan pengurangan kantong- kantong kemiskinan dengan cara peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi layak, peningkatan akses masyarakat pada rumah layak huni dan peningkatan akses masyarakat pada air minum layak.
“Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan selamat kepada ketiga daerah di Sumsel akan meraih insentif fiskal nasional yaitu Musi Banyuasin Banyuasin dan Musi Rawas,” terangnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Muhammad Latif menyampaikan bahwa Bank Indonesia bersama TPID terus melakukan berbagai langkah strategis dalam menekan angka inflasi dan juga mengentas kemiskinan.
“Upaya-upaya tersebut, mencakup strategi 4 K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif, serta selaras dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP),” ujarnya.
Dalam hal ketersediaan pasokan, Bank Indonesia dalam jangka pendek terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian secara end to end, melalui sarana prasarana, SDM, dan teknologi pertanian, maupun melalui aspek kerjasama dan kelembagaan melalui korporatisasi dan penguatan kemitraan serta mendorong peran masyarakat untuk menghasilkan sendiri bahan pangan, sejalan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan.
Sementara dalam jangka panjang berupaya mendorong pembuatan sentra baru untuk komoditas bawang merah dan cabai di Sumatera Selatan dan mendorong pembuatan cetak sawah di Sumatera Selatan, sejalan dengan arahan Kementerian Pertanian untuk melaksanakan pembuatan cetak sawah di Sumatera Selatan pada tahun 2025 serta optimalisasi Kerjasama Antar Daerah (KAD).
“Begitu juga berbagai langkah strategis dalam membangun sinergi bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” pungkasnya.