PGRI

............

Opini

PROBLEMATIKA PENDUDUK DAERAH PINGGIRAN

PENULIS: Nina Damayati, M.Sc (Dosen Pendidikan Geografi)

 

SumselMedia.Com, Palembang-

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak ke 4 di dunia, luas wilayah yang luas ditambah dengan jumlah penduduk yang banyak akan menimbukan permasalahan-permasalahan penduduk terutama masalah penduduk di daerah pinggran. Berikut ini beberapa problematika penduduk daerah pinggiran:

1. Kemiskinan dan kriminalitas

Ada istilah mengatakan bahwa kemiskinan merupakan induk dari semua kejahatan. Maka tidak mengherankan jika didaerah pinggiran dengan perekonomian yang sulit banyak sekali terjadi tindak kriminal, seperti pencurian, perjudian, dan tindak kekerasan. Kepala DPMP2KB Balikpapan Sri Wahyuningsih mengakui kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat termasuk di daerah pinggiran.

Menurutnya pihaknya mempunyai sistem untuk penangananya melalui jejaring P2TP2A dan terus melakukan pola sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Selain itu dilakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak hingga menghilangkan traumatic pada korban.

2. Pernikahan Usia Dini

Pernikahan usia dini bukan suatu masalah yang baru bagi daerah-daerah pinggiran yang ada di Negara berkembang di dunia termasuk Indonesia. Indonesia merupakan negara ke-37 dengan jumlah perkawinan dini terbanyak di dunia, untuk level ASEAN, Indonesia berada di urutan kedua terbanyak setelah Kamboja. Jumlah pernikahan dini di Indonesia terutama di daerah pedesaan masih tergolong tinggi pada tahun 2013 rasio pernikahan usia dini ialah 67 per 1.000 pernikahan.

Pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilakukan pada usia kurang dari 18 tahun, pernikahan usia dini membawah dampak negatif terutama pada wanita yang menikah usia dini seperti resiko kematian saat melahirkan tinggi, resiko terkena penyakit menular seksual juga tinggi, putus sekolah yang mana anak putus sekolah membawah runtutan panjang seperti, susah mendapatkan pekerjaan, kemiskinan, kekerasan dalam rumah tangga, hingga berujung pada perceraian pada rumah tangga yang menikah usia dini.

Yang dari semua permasalahan tersebut akan berdampak pada rendahnya sumber daya manusia, dan akan membentuk sebuah lingkaran setan yang mana anak dari keluarga yang menikah usia dini akan beresiko untuk menikah usia dini juga, dan akan menimbulkan dampak pernikahan usia dini yang berkelanjutan.

Dari permasalah penduduk daerah berkembang diatas sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap masyarkat daerah pinggiran terutama wanita dan anak-anak seperti mengadakan sosialisasi tentang pencegahan pernikahan usia dini, membentuk kampung KB daerah pinggiran dan memantau terlaksanya kampung KB tersebut secara efektik, mengingat kampung KB sudah di rancang dengan sedemikian rupa namun dalam pelaksananya sering tidak berjalan dengan efektif.

Selain tindakan yang bersifat preventif tindakn yang bersifat kuratif juga perlu dilakukan seperti memberikan pendampingan pada wanita dan anak-anak koran tindakan kekerasan.

One Comment

  1. Wow, wonderful blog format! How long have you ever been blogging
    for? you make running a blog look easy. The overall glance of your
    site is wonderful, let alone the content! You can see similar here najlepszy sklep

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button