PGRI

............

Sumsel

Tekan Inflasi, Dinas Koperasi dan UMKM Sumsel Gandeng Bulog

SumselMedia.Com, Palembang-

Guna menekan laju inflasi di Sumatera Selatan, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan kerjasama dengan Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Divisi Regional (Divre) Sumsel dan Bangka Belitung (Babel).

Kerjasama ini dituangkan dalam
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Dinas, Bulog, dan beberapa perwakilan koperasi yang ada di provinsi Sumsel yang kegiatan ini sendiri dipusatkan di Aula Kantor Perum Bulog Kanwil Divre Sumsel Babel, Selasa (14/12/2023).

Turut hadir didalam kegiatan tersebut Penjabat Gubernur Sumsel Dr Drs H A Fathoni, M.Si yang diwakili oleh Asisten II bidang Ekonomi, Keuangan (E.Keu) dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sumsel Ir H Basyaruddin Akhmad, M.SC, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel H Henky Putrawan, S.Pt.,MSI.,M.M, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel Ir Ruzuan Efendi, M.M, dan undangan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel Ir Amiruddin, M.Si mengatakan bahwa saat ini baru 25 koperasi dengan Bulog untuk penyaluran beras. Saat ini sendiri, memang sudah tahu bahwa tujuannya adalah untuk menekan peningkatan inflasi. Dimana melalui penyaluran bahan pokok ini terutama masalah beras buza sampai ke masyarakat dan sampai ke pelosok-pelosok.

“Makanya kami punya ide, bagaimana penyaluran ini sampai ke masing-masing, kalau ini hanya sampai ke kota Palembang saja, dan bagaimana bisa menyentuh,” ujarnya.

Kemudian, untuk menyentuh itu harus melalui koperasi, karena koperasi itu banyak didesa-desa, jadi kebutuhan pokoknya bisa sampai ke masyarakat. Pihaknya akan terus secara masif nelakukan MoU. Dan MoU kalinini dengan koperasi. Dimana yang jelas koperasi harus punya modal.

“Karena ini sistemnya adalah cash and carry, jadi kami menawarkan, makanya hari ini kami mengundang beberapa kepala dinas di kabupaten/kota seluruh kami mengundang,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, bagaimana dia menghimbau nanti kepada koperasi-koperasi yang ada dikabupaten/kota untuk mengajak untuk bebelanja ini. Dan nanti hasil penjualannya ini kan disana pertama yakni bisa membantu masyarakat dengan harga terjangkau, serta koperasi juga memiliki keuntungan walapun tidak besar.

“Selain itu juga koperasi juga memki keuntungan, walaupun tidak besar, tapi intinya koperasi itu bertindak sebagai sosial maupun dia sebagai badan usaha untuk mencari keuntungan, jadi dia dua bisa tercapai,“ katanya.

Masih dilanjutkannya, dimana yang diutamakan adalah anggota, dimana anggota koperasi itu juga masyarakat disana, contoh beberapa anggota, anggota koperasi apalagi koperasi yang di perkebunan sawit itu anggotanya ribuan. Dimana ribuan itu dalam artian hampir seluruh desa itu menjadi anggota koperasi, jadi yang kita utamakan koperasi ini kan melayani anggota.

“Kalau ditujukan kepada anggota itu jelas penyalurannya, dan kalaupun seandainya beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) misalnya kita batasi, misal sekarung atau dua karung dia tidak akan lebih karena kita tahu anggota koperasi ini terdaftar,” ucapnya.

Masih diungkapkannya, jadi tepat sasaran untuk penyaluran bahan pokok ini kalau terhadap koperasi, dan ini mudah-mudahan menjangkau di banyak desa nanti yang jelas kita harapkan secara psikologis kebutuhan pokok ini akan turun. Kenapa baru ada 25 koperasi, karena terkait dengan modal yang harus mereka sediakan. Kalau ada program pemerintah untuk peminjaman modal terhadap koperasi walaupun itu bentuknya subsidi insya allah akan meningkat.

“Dimana ini merupakan modal sendiri koperasi, dan sebenarnya ini modalnya terprogram, dimana dari 25 koperasi tadi yang paling banyak berada di kabupaten Musi Rawas, dimana ada 6 koperasi, dan sisanya adalah menyebar, ada dari kabupaten Lahat, Lubuk Linggau, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI),” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten II l Setda Provinsi Sumsel Ir H Basyaruddin Akhmad, M.Sc mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasi atas penandatanganan nota kesepakatan bersama antara Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sumsel dengan Perum Bulog Kanwil Divre Sumsel dan Babel dan perjanjian kerjasama antara Bulog dengan sektor riil di wilayah Sumsel.

“Dalam momentum hari ini sekaligus saya mengajak dan menghimbau kepada pemerintah kabupaten/kota melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi koperasi dan ukm, ketahanan pangan, dan OPD lainnya untuk terus memantau ini,” bebernya.

Masih disampaikannya, dimana kami telah menerima laporan terkait stock beras bulog aman sampai Maret 2024 mendatang, sehingga diharapkan kepada masyarakat tetap tenang dan tidak membeli beras SPHP secara berlebihan. Bagi penyalur, pedagang beras, maupun koperasi jika permintaan beras meningkat diharapkan menginformasikan kepada pihak bulog supaya bisa disuplai dan tidak terjadi kelangkaan.

“Mari kita sama-sama mendukung nota kesepakatan antara Dinas Koperasi dan UMKM provinsi Sumsel dan pihak perum Bulog Kanwil Divre Sumsel dan Babel sebagai fasilitator untuk koperasi-koperasi dalam hal penyaluran kebutuhan bahan pokok untuk anggota koperasi dan masyarakat disekitar,” pungkasnya. (Anton)

Back to top button