PGRI

............

Pendidikan

Mengenal Terapi Ramuan Alami, Inovasi Mahasiswa PPG UPGRIP

SumselMedia.Com, Palembang-

Indonesia memiliki lebih dari 30 juta penduduk lanjut usia (lansia), dan sekitar 65% diantaranya mengalami keluhan nyeri sendi, terutama karena penyakit degeneratif seperti osteoartritis. Namun, tingkat literasi kesehatan di kalangan lansia masih sangat rendah, hanya
sekitar 16,1% yang memiliki pemahaman memadai tentang perawatan kesehatan secara mandiri. Akibatnya, banyak lansia terlalu bergantung pada obat-obatan kimia yang dikonsumsi terus-menerus, sehingga menimbulkan efek samping yang berbahaya dalam jangka panjang.

Berangkat dari hal tersebut, Kelompok I mahasiswa PPG FKIP UPGRIP melakukan inovasi dengan menghadirkan pendekatan edukatif dan preventif melalui program berbasis komunitas yang mengedepankan pengobatan tradisional lokal dan gaya hidup sehat, yang diberi nama LANTERA (Lansia Sehat dengan Terapi Ramuan Alami).

Projek ini digagas oleh 8 mahasiswa yaitu Rahayu, Yesi Mardianti, Dinda Pratama Putri, Dian Oktavia, Azzahra Pramesti, Putri Aditia Pratiwi, Alsa Dilla Wahyuni dan Melanda Haristiah dengan Dosen Pembimbing Dr. Muhsana Elcintami Lanos, M.Pd.

(Suasana kegiatan)

“Projek ini tidak hanya berfokus pada produk herbal, tetapi lebih penting lagi
adalah pemberdayaan lansia melalui peningkatan literasi kesehatan, pelatihan gaya hidup sehat, dan pelestarian pengetahuan lokal,” ujar Dosen Pembimbing Dr. Muhsana Elcintami Lanos, M.Pd.

Ia menambahkan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan lansia tentang hidup sehat, menumbuhkan kemandirian lansia dalam menjaga kesehatan, melestarikan pengobatan tradisional berbasis komunitas, mengurangi ketergantungan terhadap obat kimia melalui terapi herbal yang aman dan alami dan meningkatkan keterampilan praktis lansia, khususnya dalam membuat kompres herbal.

Rencananya kegiatan ini menyasar para
lansia dan pra-lansia yang tergabung dalam Posyandu Lansia Kasih Bunda RW 08/09, Kelurahan Tangga Takat, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang.

Rangkaian Kegiatan Projek LANTERA
Projek ini berlangsung selama lima minggu, dengan beberapa tahapan. Mulai dari Koordinasi dan Penyusunan Modul, Sosialisasi Kesehatan Lansia, Praktik Pembuatan Kompres Herbal, Produksi Media Edukasi dan Pemilihan Duta LANTERA dan terakhir adalah
Evaluasi dan Refleksi Bersama.

(Suasana kegiatan)

“Untuk diketahui bahwa inovasi produknya adalah berupa Kompres Herbal Jahe dan Serai. Produk kompres herbal ini menjadi media pembelajaran yang praktis dan ramah lansia. Selain sebagai bentuk pelestarian pengobatan tradisional, kompres ini juga merupakan solusi alternatif yang alami dan ekonomis untuk membantu mengatasi nyeri sendi,” jelasnya.

Apalagi, lanjut Dr. Muhsana Elcintami Lanos, M.Pd bahwa banyak sekali manfaat kompres herbal. Mulai dari antiinflamasi dan pereda nyeri alami, memberikan efek relaksasi dan menenangkan tubuh, melancarkan peredaran darah, mudah dibuat dan digunakan di rumah dan mengurangi ketergantungan terhadap obat kimia.

Dan langkah-langkah pembuatan kompres juga cukup mudah yaitu terlebih dahulu siapkan kain dan tali untuk membungkus bahan. Kemudian potong jahe setebal ±1 cm, geprek serai dan potong sepanjang ±2 cm, campurkan jahe dan serai dengan perbandingan 2:1, lalu bungkus dengan kain dan ikat rapat, kukus selama 15 menit dan gunakan di bagian tubuh yang terasa nyeri.

“Namun yang terpenting adalah, meskipun kompres herbal menjadi produk inovasi, fokus utama dari projek ini adalah memberikan pemahaman menyeluruh kepada lansia tentang gaya hidup sehat,” terangnya.

(Suasana kegiatan)

Sementara itu, Rektor UPGRIP Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, MM., M.Si mengapresiasi atas temuan salah satu tim mahasiswa PPG FKIP UPGRIP berupa terapi ramuan alami berupa kompres herbal. Dan ini tentu menjadi pengetahuan baru, terutama bagi para lansia dan para lansia dalam menjaga kesehatannya.

“Selamat dan sukses. Semoga para mahasiswa PPG FKIP UPGRIP dapat terus melakukan kreativitas dan inovasi dalam mengintegrasikan nilai-nilai kebudayaan ke dalam pendidikan,” ujarnya.

Rektor juga mengucapkan selamat kepada mengikuti Projek Kepemimpinan Mahasiswa PPG bagi Calon Guru. Melalui kegiatan ini berharap agar mahasiswa PPG sebagai calon guru akan menjadi sosok guru yang ideal yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran sekaligus agen perubahan dibidang pendidikan.

Back to top button