Mengenal Lebih Dekat Sosok Khairul Saleh, Caleg Palembang yang Konsen dengan Buruh
SumselMedia.Com, Palembang-
Pesta demokrasi 2024 mendatang akan menjadi pesta politik yang tak hanya menentukan presiden dan wakil presiden tapi juga kepala daerah hingga legislatif di Nusantara, tak terkecuali di Bumi Sriwijaya.
Salah satunya adalah H. Khairul Saleh, SH, MH yang merupakan Calon Anggota Legislatif (Caleg) Dapil IV Palembang yang meliputi Kalidoni, Semarang Borang dan Sako dari Partai Buruh.
Pria yang akrab dipanggil Khairul ini sangat konsen dengan kesejahteraan buruh. Menurutnya, kehidupan buruh di Indonesia sejak merdeka tahun 1945 sampai dengan sekarang, relatif tidak berubah. Dan lebih mirisnya lagi, di Penghujung 2022, diterbitkan Undang-Undang Omnibuslaw yang garis besarnya adalah membatasi hak-hak dari pada buruh sementara disini lain kewajiban terus ditekan.
Hal ini selaras dengan visi Partai Buruh yakni ingin mengangkat, harkat dan martabat kaum buruh, mengupayakan pelayanan kesehatan prima dan gratis bagi fakir miskin, meningkatkan kesejahteraan buruh dan guru honorer, mengupayakan penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya dan menekan biaya pendidikan serendah-rendahnya, jika mungkin dihapuskan.
Berbekal pengalaman 10 tahun di DPRD OKI, Khairul Saleh ingin berbuat banyak untuk Palembang. Apalagi, di OKI ia telah membuktikan pembangunan infrastruktur berupa jalan, jembatan dan gedung-gedung.
“Dan kami pertama kali memperjuangkan didirikannya SMK di OKI. Ketika itu hanya ada dua yaitu di Lempuing dan Kayuagung,” ujarnya
Tak hanya itu, Khairul mengingatkan bahwa ketika itu ada Puskesmas di OKI yang berada di pelosok yang susah tenaga medis. Sampai suatu ketika ada yang melahirkan sampai dibantu seorang laki-laki yang bukan medis.
Sehingga, guna meningkatkan pelayanan kesehatan dan maka di daerah pelosok tersebut ditambah tenaga kesehatan dan ditingkatkan insentifnya. Untuk memperjuangkan hal tersebut, perlu vokal untuk memperjuangkan di DPRD OKI.
“Sampai ketika itu, saya akan diberikan gelar Dr (HC) dari Universitas Pancasila Jakarta karena saya satu-satunya anggota DPRD OKI yang paling vokal pada saat itu. Tapi saya tolak,” urainya.
Dengan berbekal pengalaman itu, Khairul ingin juga berjuang untuk masyarakat Palembang karena sejak 1985 ia tinggal di Palembang. Selama lebih dari 10 tahun tak berpolitik sejak 1990 di OKI, ia merasa terpanggil kembali.
Menurutnya, Palembang memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang melimpah seperti tambang minyak, batubara, pupuk, semen, tapi rakyatnya masih banyak miskin.
“Nah ini mengapa? Saya pikir ini salah urus. Sementara sudah puluhan tahun ini hanya bisa menonton, tidak bisa berbuat banyak. Untuk itulah saat ini bergabung dengan Partai buruh. Dan Partai Buruh juga yang melamar saya untuk maju di Pilkada Palembang ini,” terangnya.
Namun demikian, dibalik semangat ini pihaknya tidak kemudian menghalalkan segala cara untuk menuju kursi DPRD Palembang. Termasuk mengharamkan money politik.
Menurutnya, jangan sampai jadi anggota dewan menjadi beban karena sponsor dan lainya. Jika tak ada beban maka yang diperjuangkan adalah masyarakat sesuai yang diamanahkan oleh bapak pendiri bangsa atau para founding fathers
“Untuk mencapai itu, ada beberapa konsep yang sudah saya terapkan yaitu konsep sekasur, sedapur, sesumur dan sedulur,” terangnya.
Sekasur maksudnya adalah mendapat persetujuan dan didukung anak dan istri. Kemudian sedapur adalah didukung dari ikatan keluarga besar, sesumur adalah didukung masyarakat masyarakat sekitarnya sedulur adalah didukung dari kawan terdekat dan kawan kawan lainnya. Dan menggunakan teknik
Gethok Tular yakni meminta dukungan teman dan teman tersebut menularkan kepada teman lainnya.