Pendapatan Tumbuh Positif, Kinerja APBN di Sumsel Semakin Optimal
SumselMedia.Com, Palembang-
APBN Sumatera Selatan (Sumsel) sampai dengan 30 November 2023 menunjukkan kinerja yang semakin optimal. Hal ini ditandai dengan pendapatan yang tumbuh positif dalam mendukung perekonomian Sumatera Selatan agar tetap terjaga solid.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi
Sumatera Selatan (Kanwil DJPb Sumsel) sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatera Selatan Rahmadi Murwanto dalam rapat pleno Forum ALCo
(Asset and Liability Committee) Sumatera Selatan yang beranggotakan seluruh Kantor Wilayah Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.
Pendapatan Negara di wilayah Sumsel yang terdiri dari Penerimaan Pajak, Kepabeanan dan Cukai, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sampai dengan 30 November 2023
terealisasi 95,79% dari target, tumbuh positif 18,46% (yoy). Realisasi penerimaan perpajakan yang terdiri dari penerimaan pajak dan penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami kenaikan sebesar 18,07% (yoy) dan pendapatan dari sektor PNBP tetap bertumbuh positif sebesar 10.72%
(yoy).
Operasi gabungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah di Sumsel sampai dengan November 2023 berpotensi masuk ke sektor rill sebesar Rp38,07 Triliun yang terdiri dari Konsumsi Pemerintah (G) sebesar Rp28.201,04 Miliar, Konsumsi Privat (C) sebesar Rp694,12 Miliar, dan Investasi Pemerintah (I) Rp9.178,61 Miliar. Sementara itu, aktivitas keuangan
Pemerintah mencatatkan ekspansi sebesar Rp1,72 Triliun.
“Belanja Negara di wilayah Sumsel sampai dengan 30 November 2023 telah terealisasi 83,31% dari pagu. Belanja Pemerintah Pusat menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 14,45% (yoy),” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Rahmadi bahwa pertumbuhan penerimaan pajak dari Januari sampai 30 November 2023 tumbuh sebesar 8,4% sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik sampai dengan Triwulan III 2023 di
Provinsi Sumsel sebesar 5,14% (c-to-c). Seiring dengan peningkatan belanja pemerintah, ekonomi yang masih tumbuh positif, dan pencairan pembayaran PBB maka realisasi penerimaan pajak optimis akan tercapai.
Penerimaan Kepabeanan dan Cukai sampai dengan 30 November 2023 sebesar Rp274,28 Miliar (99,83% dari target APBN). Terjadi pertumbuhan pada penerimaan cukai sebesar 1.244,48% (yoy) dari hasil penindakan rokok ilegal. Realisasi Bea Masuk mengalami peningkatan sebesar (107,15%) dibandingkan dengan realisasi bea masuk di November 2022 (yoy) dan realisasi Bea Keluar mengalami peningkatan sebesar 32,58% (yoy).
PNBP mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp2.424,42 M (10,72% yoy) atau 116,1% dari target APBN yang berasal dari PNBP Lainnya, Pendapatan BLU, PNBP Sumber Daya Alam, dan PNBP Aset, Lelang, Piutang Negara.
Belanja pemerintah pusat yang memberikan manfaat langsung ke masyarakat mencapai sebesar Rp6,.73 Triliun. Belanja ini terdiri dari belanja Kementerian/Lembaga dan belanja
Transfer Ke Daerah (TKD) yang meliputi bidang infrastruktur, pendidikan, bantuan sosial dan pertanian, dan perlindungan sosial. Kinerja penyaluran TKD semakin baik, persentase realisasi
terhadap alokasi sampai dengan 30 November 2023 tercapai 87,02% dibandingkan periode tahun lalu yang mencapai 79,13%.
Outlook APBN Wilayah Sumsel pada akhir tahun 2023, untuk realisasi kinerja penerimaan negara dan belanja negara akan melampaui target dan lebih baik dari tahun lalu. Proyeksi
sampai dengan 31 Desember 2023, pendapatan negara diproyeksikan terealisasi sebesar 107,65% yang terdiri dari penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, dan PNBP. Sedangkan
untuk belanja negara diproyeksikan terealisasi sebesar 94,62% yang terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat dan Transfer ke Daerah.
Kinerja APBD wilayah Sumsel tetap optimal. Sampai dengan 30 November 2023, Pendapatan Daerah terealisasi 79,64% dari target, Belanja Daerah terealisasi 76,94% dari pagu
yang tumbuh positif 10,10% (yoy), Pembiayaan Daerah wilayah Sumsel realisasinya jauh diatas
pagu dengan capaian 492,67% atau tumbuh 11,68% (yoy), Penerimaan Pembiayaan tumbuh positif 14,12% , dan Pengeluaran Pembiayaan Daerah juga mengalami pertumbuhan positif
29,11%.
Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan tercermin dari aktivitas perekonomian berupa aktivitas konsumsi, produksi, dan investasi yang hingga Bulan November 2023 terjaga dengan baik. Perekonomian di Sumsel mencatatkan tren pertumbuhan yang solid dan memberikan kontribusi yang besar terhadap ekonomi di kawasan Sumatera maupun Indonesia.
Perkembangan inflasi di wilayah Sumsel terkendali. Beras dan cabai menjadi komoditas dominan yang mempengaruhi inflasi di Sumsel, hal ini tentunya akan menjadi fokus penanganan inflasi
Pemerintah. Pada November 2023, ekspor tercatat sebesar USD464,60 juta sementara impor tercatat
sebesar USD348,08 juta, sehingga Neraca Perdagangan Sumsel pada November 2023 surplus sebesar USD116,52 juta. Secara akumulatif (Januari – November 2023) Neraca Perdagangan di wilayah Sumsel mencatatkan surplus sebesar USD4,1 Miliar.
“Berbagai indikator perekonomian menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi baik dari sisi konsumsi maupun produksi masih terjaga momentumnya. Kinerja APBN sepanjang 2023 yang
tetap kredibel dan makin sehat menjadi landasan yang solid bagi kita untuk menyambut tahun 2024. Tahun akan berganti, tapi APBN kita akan selalu jadi instrumen andalan untuk melindungi masyarakat dan perekonomian Indonesia,” pungkasnya.