PGRI

............

Pendidikan

Pusat Kajian Sriwijaya UPGRIP Dalami Ilmu Tentang Naskah Jawi di Palembang

SumselMedia.Com, Palembang-

Guna mengembangkan keilmuan tentang pembelajaran filologi dengan konsentrasi naskah Jawi, Pusat Kajian Sriwijaya menggelar Bincang Pakar di ruang Drs. H. Ali Latief Gedung C FKIP UPGRIP, Sabtu (31/5/2025).

Ketua Pusat Kajian Sriwijaya UPGRIP Dr. Muhamad Idris mengatakan bahwa kegiatan ini bekerjasama dengan Mapasaba dan Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah dengan menghadirkan narasumber Andi Syarifudin, M.Hum, yang merupakan peneliti naskah Jawi Melayu Palembang.

Pengetahuan yang luas tentang naskah Jawi Melayu Palembang mengantarkan narasumber menjadi filolog bertaraf nasional, dengan salah satu tulisan nya tentang Karya Syech Abdussomad Al Falimbani dan karya-karya lainnya

“Kegiatan bertujuan untuk menumbuh kembangkan kecintaan generasi muda untuk mencintai naskah Jawi sebagai hasil karya leluhur bangsa Indonesia,” ujarnya.

(Suasana kegiatan)

Ia menjelaskan bahwa naskah Jawi merupakan salah benda cagar budaya, naskah Jawi menyimpan informasi dan data hasil pemikiran intelektual nenek moyang kita di masa lalu. Naskah Jawi adalah naskah tulis tangan atau lithograf yang mencatat informasi keagamaan, kebudayaan dan pengetahuan pada masanya

Naskah ditulis dengan tinta alami di atas kertas import atau kertas organik lokal. Naskah Jawi di Palembang ditulis dengan huruf Jawi bahasa Melayu dan huruf Arab bahasa Arab. Naskah Jawi merupakan obyek kajian Filologi di Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UPGRIP.

(Foto Bersama)

Ketua Pelaksana Bincang Pakar Dyo Aji Pranata menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti peserta mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah dan Pendidikan Bahasa Indonesia. Kegiatan menampilkannya 3 naskah Jawi, salah satu adalah naskah surat tulis tangan tahun 1930. Surat beraksara Jawi berbahasa Melayu koleksi Pustaka Umariyah 19 Ilir Palembang bercerita tentang kemudahan fasilitas ibadah haji di tanah suci.

“Semoga melalui kegiatan ini dapat membuka wawasan belajar lebih luas bagi mahasiswa FKIP, terutama tentang pembelajaran filologi naskah Jawi,” pungkasnya.

Back to top button