Terus Sinergi dengan Bank Indonesia, OJK Beri Apresiasi Pertumbuhan QRIS di Sumsel

SumselMedia.Com, Palembang-
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi pertumbuhan penggunaan QRIS di Provinsi Sumatera Selatan yang menunjukkan tren akseleratif. Dari sisi merchant, jumlah merchant pengguna QRIS di Sumatera Selatan pada Maret 2025 mencapai 979 ribu, meningkat 19,70% (yoy). Angka ini mencerminkan penambahan sebesar 55,33% (59.788 merchant) dari target penambahan akuisisi merchant tahun 2025, yakni sebanyak 108.000 merchant baru.
Kepala OJK Sumsel Arifin Susanto menyampaikan dari sisi pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan, OJK Sumsel melihat bahwa adopsi sistem pembayaran non-tunai, khususnya QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia, menunjukkan pertumbuhan yang positif di Sumatera Selatan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya inklusi keuangan masyarakat, UMKM, dan juga transaksi di lingkungan pemerintahan daerah.
“Terkait aspek keamanan, meskipun pengaturan sistem pembayaran berada dalam kewenangan Bank Indonesia, OJK memiliki kepentingan dalam memastikan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan yang berada di bawah pengawasan OJK – termasuk bank dan lembaga keuangan non-bank menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko, perlindungan konsumen, serta tata kelola teknologi informasi dalam pelaksanaan transaksi digital, termasuk QRIS,” ujarnya, Jumat (4/7/2025).
Selain itu lanjut Arifin, OJK Sumsel memberikan apresiasi atas kerja sama dan sinergi yang telah terjalin dengan Bank Indonesia Sumsel dalam mendorong ekosistem pembayaran digital yang aman dan inklusif. Ke depan, OJK terus bekerja sama dengan, khususnya dalam memastikan Pelaku Usaha Jasa Keuangan dalam tata laksana QRIS memperhatikan tiga hal penting.
Ketiganya adalah kualitas layanan yang perlu terus dijaga dan ditingkatkan terutama dalam ketersediaan layanan QRIS hingga pelosok desa, agar manfaatnya dapat dirasakan merata. Kemudian keamanan sistem yang perlu dijaga dan ditingkatkan secara berkelanjutan melalui pembaruan teknologi keamanan, serta audit berkala terhadap sistem dan merchant yang tergabung serta tak kalah penting adalah edukasi dan Literasi.
Edukasi kepada pelaku UMKM, masyarakat, dan juga perangkat pemerintahan daerah perlu terus diperkuat. Fokus utamanya tidak hanya pada cara penggunaan QRIS, tetapi juga pada kesadaran terhadap risiko digital, keamanan data pribadi, dan cara melaporkan jika terjadi insiden.
“Dalam hal ini, kami dari OJK Sumsel siap terus bersinergi dengan BI Sumsel, Pemerintah Daerah, serta pelaku industri untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, andal, dan inklusif demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera Selatan,” pungkasnya.