PGRI

............

Pendidikan

Dukung Program Puncak Kemitraan Ekosistem, Polsri Gelar Business Matching & Public Discussion

SumselMedia.Com, Palembang-

Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) bersama Program Kemitraan Ekosistem terus melakukan akselerasi dalam mendorong lulusan lulusan yang siap masuk ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Hal ini selaras dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 Tentang Revitalisasi Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Bahkan kali ini, Polsri menggelar “Business Matching & Public Discussion 2024” yang merupakan Program Penguatan Ekosistem Kemitraan Untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah Provinsi Sumsel Babel sebagai puncak dari rangkaian “Diseminasi Pengembangan Inovasi Potensi Daerah Sumatera Selatan dan Babel” di Graha Pendidikan Polsri, Senin (17/7/2024).

Kegiatan ini juga dibarengi dengan Penandatanganan Kerjasama melalui Memorandum of Understanding (MoU) dan Memorandum of Agreement (MoA) dengan para DUDI.

Pada kesempatan tersebut Plt Direktur Polsri Bandanadjaja, ST., MT melalui Wakil Direktur IV Drs. Zakaria, M.Pd dalam sambutanya menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kegiatan ini dapat digelar di Polsri dalam rangka percepatan menyerap para lulusan untuk masuk ke Dunia Usaha dan Dunia Industri (Dudi).

“Diharapkan melalui kegiatan Business Matching dan Public Discussion ini dapat meningkatkan kemitraan nya dengan DUDI. Apalagi di Sumsel ini cukup luar potensi daerahnya. Sehingga para lulusan nantinya bisa sesuai dengan kebutuhan DUDI,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan sekaligus Dosen Polsri dan Ketua Program Kemitraan Ekosistem Ade Silvia Handayani, ST., MT menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh 22 DUDI dengan menghadirkan empat narasumber yaitu Founder & CEO PT Kulaku Indonesia Sejahtera Mustopa Patapa Bappeda Banyuasin Tri Mulyadi, SP., M.Si, Service Quality Assurance Sumbagsel PT Telkomsel Gioputu Pandhita, Ketua Asperindo Sumsel Haris Jumadi dan Inisiator Sentra Kopi Sumsel Shofwan Hadi, S.Pd., CT.MR.

“Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian dari Program Kemitraan Ekosistem dan setelah ini adalah action nya. Melalui kolaborasi ini diharapkan mampu memperkaya pengalaman serta meningkatkan sinergi antar sektor demi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi menuju Indonesia Emas 2045,” terangnya.

Ade Silvia menambahkan hasil dari kegiatan program ekosistem kemitraan daerah diharapkan dapat diimplementasikan, adanya keberlanjutan dan adanya konsistensi dari para pihak dalam anggota konsorsium. Adapun kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan dalam menjaga keberlanjutan program ini yaitu Konsistensi menjalankan Kebijakan dan Regulasi yang telah disepakati
Policy brief yang menjadi luaran program ekosistem, dimana menyampaikan adanya sektor unggulan dari Provinsi Sumatera Selatan sebaiknya dapat diimplementasikan secara konsisten oleh para stakeholder yang melibatkan pemerintah daerah (penetap aturan), akademisi (penyusun kurikulum, pelaksanaan penelitian dan pengabdian), DUDIs (penyedia lapangan kerja). Konsisten yang dimaksud adalah setiap stakeholder berperan pada pos masing-masing tetapi mempunyai tujuan dan program kea arah tujuan yang sama dalam policy brief.
Selanjutnya, penyediaan mediasi
Pengampu dari Politeknik Negeri Sriwijaya berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam menjembatani perbedaan dan konflik yang mungkin dapat terjadi antar stakeholder. Penyediaan Sumber Daya
Pengampu dari Politeknik Negeri Sriwijaya berperan dalam menyediakan sumber daya khususnya tenaga kerja untuk pelatihan, inovasi teknologi, penyediaan tenaga kerja mahasiswa, bantuan teknis lainnya.
Dan terakhir adalah meningkatkan partisipasi dan inklusi
Pengampu dari Politeknik Negeri Sriwijaya melibatkan partisipasi dari komunitas local, kelompok minoritas dan terpinggirkan yang masuk dalam sektor unggulan dan sektor andalan (hasil dari program ekosistem kemitraan), agar adanya keberlanjutan program, bermanfaat dan berdampak lebih luas.

Back to top button