PGRI

............

Ekobis

Apakah Nasabah BSI Harus Beragama Islam? Yuk Simak!

Sumselmedia.com, Bandar Lampung-

Bank Syariah Indonesia atau lebih dikenal dengan BSI terkadang dipahami sebagai Bank bagi nasabah yang beragama Islam. Namun demikian, apakah pemahaman itu betul?

Retail Transaction Busines Manager (RTBM) BSI Lampung Edi Saputra mengatakan bahwa meski BSI menganut sistem dengan prinsip-prinsip Islam tapi BSI bersifat universal atau semua bisa menjadi nasabah BSI termasuk non muslim.

“Jadi Bank Syariah Indonesia itu universal, mau itu non muslim, etnis berbeda, mereka tetap bisa menjadi nasabah,” ujar Edi Saputra saat menjadi pemateri pada Training of Trainer (TOT) Ekonomi dan Keuangan Syariah Content Creator dan Jurnalis Wilayah Sumatera di Swiss belhotel Bandar Lampung, Sabtu (21/6/2025).

Acara ini digagas oleh Bank Indonesia yang merupakan rangkaian dari Festival Syariah (FESyar) terbesar se Sumatera tahun 2025 yang dipusatkan di Bandar Lampung

Alumni Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang ini menambahkan bahwa BSI beroperasi berdasarkan prinsip syariah, yang berarti bahwa semua kegiatan perbankan harus sesuai dengan hukum Islam sedangkan Bank konvensional tidak memiliki batasan seperti itu.

Kemudian jika Bank konvensional itu menganut pajak laba sedangkan di Bank Syariah Indonesia itu zakat. Tahun lalu Bank Syariah Indonesia mengeluarkan Rp26 miliar dan semua disalurkan ke syariah. Bukan disalurkan ke rokok, minuman keras maupun hotel non syariah.

Saat ini, BSI juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan tentang Bank Syariah Indonesia yang menganut prinsip Islam tapi untuk semua baik Islam maupun non muslim.

“Survei terbaru literasi tentang BSI sudah 48 persen sedangkan literasi nya masih 13 persen. Sedangkan Bank Konvensional literasi sudah 66 persen dan inklusi mencapai 78 pesen.  Dan ini lah yang menjadi tantangan kita untuk terus melakukan edukasi ke masyarakat,” jelasnya.

Tak kalah penting, Edi Saputra mengomentari mengenai SDM BSI yang diakui tidak dari latar belakang pendidikan ekonomi atau ekonomi syariah karena belum link and match antara Perguruan Tinggi dengan kebutuhan Industri di lapangan.

Namun demikian, BSI memastikan rekrutmen yang telah dilakukan melalui sejumlah tahapan yang ketat, meski SDM tersebut bukan dari pendidikan yang linier. Mereka diberikan pelatihan, pembekalan hingga benar-benar kompeten.

Back to top button