Dikritik Prioritaskan Kompetisi Eksekutif dan Abaikan Pembinaan, Ini Kata PBSI Sumsel
SumselMedia.Com, Palembang-
Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumsel mendapat kritik dari salah satu pecinta bulutangkis Sumsel Amril Nurman.
Pasalnya, Amril menilai PBSI Sumsel memprioritaskan penyelenggaraan kompetisi eksekutif dan mengabaikan kompetisi pembinaan.
“Kompetisi eksekutif itu boleh saja, tapi sesekali saja. Tapi tahun ini saja sudah mau tiga kali, sementara kompetisi yang remaja belum sama sekali. Ini miris sekali,” sesal Amril, Minggu (24/10/2021).
Pecinta bulutangkis yang pernah menghuni Pelatda 2004 lalu ini berharap kepada PBSI Sumsel agar memprioritaskan pembinaan dari kelompok umur yang produktif untuk pembinaaan atlet daripada kompetisi eksekutif.
Apalagi hasil PON Papua kemarin, bulutangkis harus legowo menerima kekalahan terlalu dini. Sehingga ini diharapkan menjadi evaluasi untuk pembinaan dan prestasi bulutangkis di Sumsel.
“Saya tidak berniat apa-apa, kritik ini demi anak-anak kita para generasi muda bulutangkis, agar mereka mendapatkam tempat kompetisi sesering mungkin agar pembinaan bisa maksimal,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Sumsel Yaswin membantah jika PBSI Sumsel mengabaikan pembinaan. Menurutnya program kompetisi untuk kelompok umur bahkan sudah diprogramkan sejak 2020. Tapi memang kondisi Pandemi Covid-19 memaksa harus menunda.
“Kelompok umur itu kan rentan, bagaimana kalau kita buat kompetisi terus ada kluster baru. Nanti malah jadi cemoohan. Tapi Insya Alloh nanti minggu kedua bulan Desember akan kita gelar dari kelompok umur usia dini hingga taruna,” ujarnya.
Terkait dengan adanya kompetisi eksekutif pihaknya memang tidak membantah karena hadirnya kompetisi eksekutif sangat penting juga untuk mensupport kegiatan dari segi sponsorship. Mulai dari level kepala daerah hingga eksekutif swasta.
“Tapi ya kritik ini bagus juga untuk mengingatkan kami. Dan kami sekaligus memberikan informasi bahwa ini adalah kondisi Pandemi,” pungkasnya.