Dinkes Sumsel Raih Penghargaan Perangkat Daerah yang Responsif Gender
SumselMedia.Com, Palembang-
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan berhasil meraih penghargaan sebagai Perangkat Daerah yang Responsif Gender. Penghargaan ini diberikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Provinsi Sumsel di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Kamis (14/12/2023).
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel dr H Trisnawarman, M.Kes., SpKKLP yang menerima penghargaan tersebut mengucapkan terima kasih kepada PPPA Provinsi Sumsel yang telah mempercayai Dinkes Sumsel sebagai peraih penghargaan Perangkat Daerah yang Responsif.
Menurutnya, Dinkes Sumsel saat ini sedang gencar-gencarnya dalam melakukan sosialisasi menuju penurunan angka Stunting pada anak. Pihaknya menargetkan laporan angka Stunting di akhir Desember 2023 sebagaimana pada pertengahan 2023 lalu.
“Kita menunggu hasil dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dalam survei Sistem Surveilans Gizi (SSG) ini, jadi kita harapkan dengan adanya banyak kegiatan dengan hipersensitif, spesifik, serta juga peran lintas sektor lintas program, insya Allah mudah-mudahan kita lebih turun di bawah 14 persen,” ujarnya.
Dikatakan Trisnawarman, guna menekan angka Stunting di Sumsel, Dinkes Sumsel juga terus melakukan sosialisasi dan edukasi hingga upaya preventif agar angka Stunting menurun sesuai yang diharapkan. Bahkan, Dinkes Sumsel juga telah membentuk Duta Genre yang bertugas memberikan edukasi dan sosialisasi pola makan sehat pada anak, pola gizi seimbang dan lain-lain.
Begitu juga sosialisasi dan edukasi kepada remaja putri yang nantinya akan menjadi calon pengantin dan calon ibu. Bagaimana akan melahirkan bayi yang sehat dan merawat dengan gizi seimbang.
“Jadi maksudnya perempuan itu menjadi motivator dan edukasi kepada masyarakat dalam rangka penurunan angka stunting dengan cerdas dan cermat bagaimana cara penurunan stunting tersebut,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, terkait dengan pengetahuan masyarakat yang ada di kabupaten, maka itulah kita adanya Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) berupa Posyandu, PKK, dan Pos Kesehatan Desa, Puskesmas, dan itulah tugas tenaga kesehatan kita.
Misalnya dalam rangka edukasi kepada masyarakat untuk mengetahui penyebab stunting, dan juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat yang memang pengetahuan memang tidak sama dengan kota.
“Memang kita selama ini sudah kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), kan ada tim TPPS tempo hari sebagai ketuanya adalah Wakil Gubernur Sumsel, dan sebagai Sekretarisnya dari Kepala BKKBN Sumsel,” katanya.
Masih dilanjutkannya, untuk Duta-duta Genre memang selama ini sudah ada Genre, dan sudah kita maksimalkan, namanya usaha ya akan dilakukan terus menerus. Untuk di tahun 2024 nanti program prioritas sendiri masih di seputar program stunting, penyakit tidak menular, kecukupan obat-obatan farmasi, ketahanan kesehatan, dan transposisi sistem kesehatan.
Sedangkan terkait anggaran, pihaknya berupaya melalui pengajuan ke pemerintah, baik APBD dan APBN. Pihaknya berharap, anggaran yang didapatkan cukup untuk mengatasi kesehatan dan juga di bidang-bidang kesehatan yang lainnya.
“Kepada ibu-ibu yang ada di provinsi Sumsel maknai tema, karena bonus demografi kita di tahun 2045, anak-anak ini nanti akan menjadi anak-anak pemimpin bangsa, jadi dari sekarang kita gotong royong dalam rangka mencegah anak-anak yang stunting dan juga generasi yang menjadi cerdas dan berguna bagi nusa dan bangsa,” pungkasnya. (Anton)