PGRI

............

Pendidikan

Polsri Melakukan Pendampingan bagi Warga Kelurahan Lorok Pakjo, untuk Mendukung Inovasi SVMOS

SumselMedia.Com, Palembang-

Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri) bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang meluncurkan inovasi baru dalam upaya mengatasi banjir melalui program Smart Village Monitoring System (SVMOS). Inovasi ini merupakan bagian dari Program Dana Padanan 2024 Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek), yang bertujuan memanfaatkan hasil penelitian perguruan tinggi untuk mengatasi persoalan nyata di masyarakat.

Ketua Pelaksana, Dr. Ade Silvia, ST, MT, menjelaskan bahwa sistem SVMOS menggunakan teknologi modern untuk memantau potensi banjir secara real-time dan mendeteksi hambatan aliran air, seperti sampah, yang seringkali menjadi penyebab banjir di Palembang.

“Melalui kegiatan Dana Padanan 2024, Politeknik Negeri Sriwijaya dan Dinas PUPR Kota Palembang, bermitra dengan pemberdayaan masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan, yaitu masalah banjir di kota palembang. Permasalahan yang sering terjadi di kota palembang ini adalah banjir, salah satu penyebab banjir, terhambatkan aliran air disebabkan adanya sampah,
masih banyak sampah di aliran sungai tersebut. Akibatnya, saat air sungai pasang, maka sampah ini akan memasuki permukiman warga di bantaran sungai,” ujar Dr. Ade Silvia, ST., MT pada kegiatan Dana Padanaan 2024 yang digelar di Kelurahan Lorok Pakjo Palembang, Kamis (3/10/2024).

Ia menambahkan, kegiatan ini dilakukan dengan melakukan Pendampingan Psikologi Membentuk Perilaku Masyarakat Untuk Meningkatkan Kesadaran Lingkungan Kelurahan lorok Pakjo Palembang.

Pendampingan Psikologi untuk Perubahan Perilaku Masyarakat

Selain teknologi pengawasan banjir, program ini juga mencakup kegiatan Pendampingan Psikologi yang bertujuan membentuk kesadaran dan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di Kelurahan Lorok Pakjo. Pembuangan sampah sembarangan ke sungai masih menjadi kebiasaan sebagian warga, yang memperparah masalah banjir di wilayah tersebut.

Program pendampingan ini terdiri dari tiga tahapan: pretest, sosialisasi, dan post-test. Pada tahap pretest, tim surveior melakukan survei awal dengan wawancara dan observasi untuk menilai pemahaman serta sikap masyarakat terkait pengelolaan sampah. Hasil survei ini akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan sosialisasi dan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, khususnya dalam mencegah sampah masuk ke aliran sungai.

Kolaborasi untuk Mengatasi Banjir Inovasi ini merupakan bagian dari Program Dana Padanan (PDP) atau Matching Fund yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat. Melalui ekosistem kolaborasi ini, diharapkan tercipta kerjasama yang berkelanjutan dan saling menguntungkan.

Melalui kolaborasi antara Politeknik Negeri Sriwijaya dan Dinas PUPR Kota Palembang, diharapkan inovasi ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi dampak banjir di Palembang. Selain itu, pemberdayaan masyarakat melalui edukasi diharapkan dapat membentuk kebiasaan baru yang lebih peduli terhadap lingkungan.

“Dengan kombinasi antara teknologi dan perubahan perilaku masyarakat, program Dana Padanan 2024 ini diharapkan mampu mengurangi frekuensi dan dampak banjir di Kota Palembang,” harapnya

Back to top button