PGRI

............

Sumsel

Tekan Inflasi, Sekda Sumsel Apresiasi Bank Indonesia Gelar ToT GSMP di Kalangan Pendidikan

SumselMedia.Com, Palembang-

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mengapresiasi konsistensi Bank Indonesia yang terus menekan inflasi dengan berbagai strategi. Termasuk dengan mendukung Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) di berbagai kalangan, termasuk di kalangan pendidikan.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Ir S A Supriono pada acara Training of Trainers (TOT) Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) Goes to School Awards Tahun 2024 yang digelar oleh Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan di Ballroom The Zuri Hotel Palembang, Selasa (28/5/2024).

Kegiatan tersebut diikuti oleh jajaran Dinas Pendidikan di Kabupaten/kota di Sumsel, para kepala sekolah dan unsur pendidikan terkait serta para stakeholder.

Supriono mengatakan inflasi merupakan salah satu konsen utama Pemerintah. Tingginya inflasi dapat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa, yang pada akhirnya, dapat menurunkan daya beli masyarakat dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat sehingga harus terus dijaga dan dikendalikan.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemprov diantaranya adalah dengan menggalakkan gerakan menanamkan kepada masyarakat khususnya skala rumah tangga melalui GSMP yang secara masif telah diluncurkan sejak tahun 2022.

“Dimana itu sendiri melalui Peraturan Gubernur (Pergub) Sumsel Nomor 22 Tahun 2022 tanggal 6 Oktober 2022 tentang Penyelenggaraan Kemandirian Pangan,” ujarnya.

Bahkan lanjut Supriono, GSMP ini telah menghantarkan Pemprov Sumsel mendapatkan penghargaan nasional Innovative Government Award (IGA) pada tahun 2023. Dan pada tahun 2024 ini GSMP di upgrade secara lebih luas lagi untuk dikembangkan dan masuk ke sekolah-sekolah melalui program GSMP Goes to School.

Program GSMP Goes to School ini selain bertujuan mengubah pola pikir siswa-siswi dan unsur sekolah yang semula merupakan konsumen menjadi produsen untuk dapat memenuhi pangannya sendiri.

“Dan lebih jauh kegiatan ini diharapkan pula dapat meningkatkan kesadaran para siswa dan unsur sekolah bahwa mereka mempunyai peranan yang strategis dalam pengendalian inflasi,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, program GSMP GTS merupakan implementasi dari 9 langkah upaya pengendalian inflasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat. GSM Goes to School dinilai strategis karena diharapkan dapat membangun budaya menanam di kalangan siswa dan unsur sekolah dan menularkan hal tersebut kepada lingkungan keluarganya.

Sehingga akan berdampak sangat luar biasa di masa depan karena telah membangun budaya untuk memproduksi sendiri kebutuhan pangannya, lebih jauh lagi diharapkan budaya dan kebiasaan ini akan terus mengakar sehingga masalah kebutuhan pangan khususnya komoditas tanaman cepat panen ke depannya tidak menjadi hal yang mempengaruhi tingkat inflasi di Provinsi Sumsel.

“Peran unsur Sekolah dan siswa menjadi sentral dan utama dalam keberhasilan penyelenggaraan program GSMP Goes to School di sekolah, karenanya kami mengajak para Kepala Sekolah bersama para guru untuk memanfaatkan ruang/lahan/pekarangan kosong di sekolah untuk media tanam tanaman pangan cepat panen, seperti cabai dan kebutuhan konsumsi pangan lainnya,” katanya.

Masih dilanjutkannya, kepala sekolah dan guru penggerak diharapkan juga dapat mendorong para siswa untuk berperan aktif dalam GSMP melalui kurikulum Merdeka (Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan pemanfaatan anggaran sekolah masing-masing maupun dukungan anggaran dari sumber lainnya.

Selanjutnya Program GSMP GTS ini merupakan salah satu penilaian sekolah yang diminta untuk dilaporkan secara berkala ke Dinas Pendidikan Provinsi. Program GSMP Goes to School yang diluncurkan pada tanggal 25 Februari 2024 yang lalu oleh Penjabat Gubernur Sumsel bersama 17 Bupati/Walikota se- Sumsel ini juga diharapkan dapat terlaksana secara luas di 17 kabupaten/kota di Sumsel.

“Untuk itu kami berharap gerakan menanam yang telah dilaksanakan oleh SMA/SMK se-Sumsel ini dapat diadopsi dan dilaksanakan pula oleh Pemerintah kabupaten/kota melalui Dinas Pendidikan kab/kota dengan meneruskan kegiatan ini di level SD, SMP, TK/Paud kabupaten/kota,” ucapnya

Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan BI Sumsel M Latif mengatakan GSMP merupakan salah satu sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi pangan, yang sejalan dengan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), arahan Presiden Republik Indonesia pada Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 lalu, dimana di dalamnya terdapat program budidaya.

Menurut dia, inflasi Sumsel pada April 2024 tercatat sebesar 3,12% (yoy), lebih tinggi daripada inflasi nasional sebesar 3,00% (yoy).

Berdasarkan data, inflasi volatile food menjadi kelompok inflasi yang paling sering bergejolak, dibandingkan 2 (dua) jenis kelompok inflasi lainnya. Salah satu komoditas yang sering menyumbang andil inflasi Provinsi Sumatera Selatan adalah cabai.

“Hal ini perlu diwaspadai oleh TPID, mengingat sasaran inflasi nasional pada 2024 yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 2,5 ± 1 %,” ujar Latif.

Back to top button