PGRI

............

Olahraga

Kolaborasi Dispora Sumsel–Majelis Sukan Malaysia Bangun Ekosistem Atlet Berprestasi

SumselMedia.Com, Palembang-

Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Selatan menggandeng Majelis Sukan Malaysia untuk memperkuat ekosistem pembinaan atlet berprestasi di Bumi Sriwijaya. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis untuk menjawab stagnasi prestasi olahraga Sumsel, meski telah memiliki fasilitas olahraga bertaraf internasional di Jakabaring Sport City.

Kepala Dispora Sumsel, Rudi Irawan, mengatakan kerja sama ini dilakukan untuk membangun pola pembinaan atlet yang lebih modern, profesional, dan berbasis kolaborasi lintas pihak. Menurutnya, pola pelatihan yang masih konvensional selama ini membuat Sumsel sulit naik peringkat dalam pencapaian prestasi nasional.

“Peran serta semua pihak sangat diperlukan. Kalau hanya mengandalkan pemerintah, pembinaan akan terbatas. Diperlukan kolaborasi dengan KONI, komunitas olahraga, sektor swasta, hingga media untuk memperkuat ekosistem prestasi,” ujar Rudi pada acara kegiatan Kerjasama Bidang Olahraga bersama Majelis Sukan Malaysia di Hotel Beston, Selasa (9/12/2025).

Rudi menegaskan bahwa fasilitas lengkap di Jakabaring Sport City harus dimanfaatkan secara optimal untuk mencetak atlet profesional. Ia juga menyoroti pentingnya objektivitas dalam proses pembinaan.

“Jangan sampai atlet berprestasi tidak dilirik hanya karena tidak punya kedekatan dengan pelatih atau pengurus. Penilaian harus objektif demi kemajuan olahraga Sumsel,” tegasnya.

Menurutnya, pembinaan atlet berprestasi membutuhkan proses panjang, konsistensi, serta dukungan anggaran besar. Namun semua itu harus dijalankan dengan target kemenangan yang jelas. Setiap atlet wajib memiliki target dalam setiap kejuaraan, baik tingkat kabupaten/kota, nasional, maupun internasional.

Sementara itu, mantan Ketua Pengarah Majelis Sukan Malaysia, Ahmad Shapawi Bin Ismail, menyampaikan bahwa Malaysia telah memiliki rancangan pembinaan atlet jangka panjang dalam bentuk blueprint yang terstruktur. Salah satu fokus utama adalah memastikan pelatih berasal dari tenaga profesional, bukan pelatih rangkap jabatan.

“Pelatih harus dari pihak profesional. Mereka juga harus terus mendapatkan pelatihan agar ilmu mereka berkembang dan bisa ditularkan kepada atlet,” ujarnya.

Shapawi menambahkan bahwa Malaysia juga memberikan perhatian besar pada kesejahteraan atlet, mulai dari pendidikan hingga jaminan masa depan, agar motivasi dan performa mereka tetap terjaga. Ia menilai pembinaan atlet tidak boleh terlalu bergantung pada dana pemerintah.

“Bangun dulu nilai dan prestasi atlet. Dengan begitu, pendanaan dari berbagai pihak akan lebih mudah masuk tanpa terlalu mengandalkan pemerintah,” pungkasnya.

Back to top button