PGRI

............

Ekobis

Melihat Lebih Dekat Geliat Ekonomi Keuangan Syariah di Pulau Sumatra Ditengah Badai Ketidakpastian Global

Sumselmedia.com, Bandar Lampung-

Keramaian di Lampung City Mall pada akhir pekan ini sungguh meriah. Ribuan pengunjung memadati berbagai sudut di sebuah mall terbesar di Kota Tapis Berseri ini. Lalu lalang pengunjung membuat raut wajah para penjaga berbagai tenan pun sumringah melayani pelanggan yang kian ramai meski kian larut malam.

Terlihat bazar Festival Syariah (FESyar) halal lifestyle baik berupa makanan, minuman, produk kecantikan hingga sederet fashion besutan para industri kreatif Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari berbagai daerah di regional Sumatra seperti  Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung pun tak lepas dari kunjungan pengunjung. Apalagi, berbagai talk show di panggung utama Lampung City Mall tak kalah dengan ratusan pengunjung yang memadati lokasi.

“Ramai sekali, apalagi fashion muslim  banyak yang mencari. Mulai dari asesoris, kain untuk gamis, kain motif batik hingga pakaian jadi muslim,” ujar Heni Fediaztuti dari UMKM Serumpun Babel saat mengikuti Bazar FESyar Bank Indonesia di Lampung City Mall saat dibincangi sumselmedia.com, Jumat (20/6/2025) malam.

Heni menuturkan, saat ini masyarakat muslim terutama wanita menganggap fashion muslimah bukan lagi sebagai pilihan tapi kebutuhan. Hal ini membuat angin segar bagi para UMKM yang mengikuti bazar karena meningkatnya permintaan fashion muslim. Ia mengakui, hal ini salah satunya adalah melalui peran Bank Indonesia yang terus melakukan akselerasi edukasi dan sosialisasi melalui berbagai kegiatan, salah satunya adalah FESyar.

Sebagai UMKM binaan Bank Indonesia, Heni yakin ekonomi di Pulau Sumatra menunjukkan ketahanan yang baik di tengah ketidakpastian global dan isu mengenai perlambatan daya beli masyarakat. “Contohnya melalui FESyar ini, bukan seperti dulu, dari 10 orang, mungkin hanya 5 memilih fashion muslim. Berbeda dengan sekarang ini, 9 dari 10 wanita sudah memilih Fashion Muslim karena trend dan pemahaman,” urainya.

Tak lupa, Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Bank Indonesia yang juga sangat konsen sekali dalam mendorong UMKM untuk terus bertumbuh dan berkelanjutan melalui berbagai hal. Baik itu melalui pelatihan, edukasi, memfasilitasi bazar dan lain sebagainya.

Deputi Kepala Bank Indonesia Provinsi Lampung Achmad P Subarkah dalam sambutan Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Content Creator dan Jurnalis Wilayah Sumatra di Swiss belhotel Bandar Lampung menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus berkomitmen untuk terus mengedukasi agar literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah dapat terus meningkat. Apalagi jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai hingga 200 an juta jiwa dan merupakan salah satu penduduk muslim terbesar di dunia.

Bahkan, menurut laporan The Global Islamic Economy Indikator dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023 yang diluncurkan oleh Dinard Standar di Dubai, Uni Emirat Arab, Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah Malaysia dan Arab Saudi. Sehingga pencapaian ini menunjukkan potensi besar ekonomi syariah Indonesia di kancah Internasional

“Targetnya literasi ekonomi keuangan syariah dari 43 pesen menjadi 50 persen hingga akhir 2025 ini. Dan kita akan terus dorong salah satunya adalah melalui FESyar 2025 Sumatra yang saat ini Lampung menjadi host,” ujarnya.

Senada dengan itu Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Provinsi Lampung Lestyowati Puji Lestari dalam paparan materi ToT Ekonomi dan Keuangan Syariah Bagi Content Creator dan Jurnalis Wilayah Sumatra juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia akan terus berkomitmen dalam memegang peranan sebagai regulator, akselerator dan inisiator dalam pengembangan ekonomi syariah termasuk gaya hidup halal yang permintaannya semakin Tinggi.

Salah satunya adalah melalui berbagai rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah Terbesar Se Sumatra dengan tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional pada 21-25 Juni 2025 di Kota Bandar Lampung.

“Banyak rangkaian kegiatannya, mulai dari Talk ShowHalal Mart, Kuliner Halal, Pariwisata Ramah Muslim, Showcasing Modest Fashion, Halal Beauty & Skincare, Ngopi Sambil Berwakaf, Training Of Training bagi Content Creator dan Jurnalis dan lain-lain,” pungkasnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan dalam acara pembukaan FESyar 2025 Regional Sumatra mengatakan tahun ini Lampung dipercaya menjadi acara ini merupakan bagian dari rangkaian Road to ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) ke-12 yang secara konsisten menjadi motor penggerak perluasan ekonomi syariah nasional. Mengangkat tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Regional”, FESyar 2025 dirancang untuk mengintegrasikan potensi ekonomi syariah dengan penguatan ketahanan ekonomi daerah dan mendorong akselerasi inklusi keuangan syariah di Sumatra.

“Dan tahun ini, Lampung menjadi tuan rumah Festival Ekonomi Syariah Sumatra. Hal ini merupakan kesempatan yang luar biasa menyelenggarakan ajang ekonomi syariah terbesar di wilayah Sumatra,” ujarnya.
Direktur Eksekutif KDEKS Lampung, Ardiansyah mengatakan jumlah Masjid, Mushola, dan Pondok Pesantren di Lampung mencapai angka 25.000. Tingkat ini menunjukkan potensi yang besar untuk pengembangan ekonomi syariah di Lampung, dan tentunya Sumatera.

FESyar Sumatra 2025 menggelar berbagai rangkaian kegiatan, terdiri dari kegiatan 13 Sharia Forum, 7 area Sharia Fair, Tabligh Akbar, dan berbagai kompetisi ekonomi syariah. Festival ini merupakan kegiatan ekonomi syariah terbesar di Sumatra dan terintegrasi dengan FESyar di wilayah Jawa dan KTI (Kawasan Timur Indonesia) dengan puncak acara pada ISEF yang akan digelar pada 8-12 Oktober 2025 di Jakarta.

“Ekonomi syariah bukan hanya alternatif sistem ekonomi, tetapi sebuah jalan tengah yang menjunjung nilai keadilan, keberkahan, dan keseimbangan. Nilai-nilai ini sangat relevan dengan semangat pembangunan di daerah, terlebih di tengah tantangan ketidakpastian global saat ini,” ujar Kepala Biro Perekonomian Provinsi Lampung, Rinvayanti pada sambutannya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Dr. Sri Rahayu, SE, MM mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang telah berkomitmen melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah melalui edukasi dan sosialiasi dalam rangkaian FESyar setiap tahunnya. Kegiatan ini juga merupakan langkah kongkrit Bank Indonesia dengan bersinergi bersama para stakeholder menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang unggul di dunia.

“Kami berharap kegiatan FESyar bisa konsisten terus digelar dalam menggelorakan semangat masyarakat Indonesia. Dan ini menjadi peluang, karena seperti kita ketahui bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia,” ujarnya.

Lanjutnya, selain halal food harus diakui bahwa pariwisata ramah muslim menjadi poin yang sangat penting dengan potensi pariwisata yang sangat indah diberbagai wilayah di Tanah Air.

Apalagi, saat ini Bank Indonesia juga terus memperkenalkan sistem pembayaran digital berupa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dikenal lebih mudah, efektif dan efisien. Sehingga para pembeli cukup melakukan scan QR code QRIS.

Wakil Rektor salah satu Perguruan Tinggi bergengsi ini menilai dengan fenomena ini, sudah tentu akan mendorong perekonomian di Sumatra dan Indonesia pada umumnya terus tumbuh secara signifikan. Hanya saja, seiring dengan meningkatnya penggunaan QRIS, Bank Indonesia agar terus meningkatkan dari segi keamanan data.

“Apalagi anak muda sekarang ya, 9 dari 10 orang sudah pakai QRIS untuk bertransaksi. Ini juga sangat kita apresiasi Bank Indonesia yang sudah memperkenalkan sistem pembayaran digital yang mudah, efektif dan efisien,” urainya.

Back to top button