Mengenal Sosok Arsyad, Petenis Difabel Sumsel Berprestasi yang Bangkit dari Keterpurukan
SumselMedia.Com, Palembang-
Arsyad, diusianya yang masih 7 bulan, Ia harus menanggung beban yang begitu berat. Ia harus merelakan kakinya tak berfungsi sebagaimana mestinya karena kecelakaan akibat luka bakar.
Kejadian 37 tahun silam tersebut sungguh masih segar diingatannya, ketika itu ia mengalami kecelakaan luka bakar terjatuh ditumpukan ampas padi yang terbakar.
Tumbuh sebagai difabel diawal-awal, tentu banyak perjuangan bagi Arsyad yang lahir pada 20 Oktober 1983 lalu ini. Namun, sosok Arsyad kini menjadi sosok yang tak mau bermanja diri.
Tekadnya yang ingin mandiri, berprestasi dan tak mau membebani ini ia buktikan saat ini. Kini Arsyad menjadi sosok atlet difabel berprestasi di Sumatera Selatan. Segudang prestasi pun ia torehkan di cabang olahraga tenis meja.
Mulai dari meraih medali di Peparnas XV Jawa Barat 2019, meraih medali di Peparprov Muara Enim 2017, meraih medali di Peparprov Prabumulih 2019 dan lain-lain.
Saat ini, Arsyad tergabung dalam atlet-atlet pilihan binaan National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Sumatera Selatan yang menghuni Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Terpusat di Kompleks Olahraga Internasional, Jakabaring Sport City (JSC) Palembang.
Bersama puluhan atlet pilihan, Arsyad akan memperkuat Kontingen Sumsel dalam pesta olahraga difabel terbesar Tanah Air, Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI, di Tanah Papua pada
2 hingga 15 November 2021 mendatang.
“Siap menang dan siap kalah (Peparnas Papua-red), hidup ini perjuangan,” tutur Arsyad.
Bungsu dari tujuh bersaudara pasangan Alm Ilyas Latif dan Umi Ani ini mengaku saat ini terus fokus demi menyumbang medali pada Peparnas multi event bergengsi di Tanah Papua mendatang, sebagaimana ia pernah persembahkan dirinya saat di Peparnas di Kota Kembang 2019 lalu.
Dibawah asuhan Head Coach Tenis Meja NPCI Sumsel Tri Margareta, Bayu Hartono dan Ahmad Nur, Arsyad akan menjalani Pelatda Terpusat hingga akhir Oktober 2021 mendatang.