Mengenal Sosok Wiwit, Sprinter Disabilitas Sumsel di Peparnas Papua yang Juga Pengusaha Rumah Makan
SumselMedia.Com, Palembang–
Endang Purwitasari merupakan salah satu dari puluhan atlet disabilitas Sumsel yang akan memperkuat Kontingen Sumsel di ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII pada 2-15 November 2021 mendatang di Tanah Papua.
Atlet disabilitas dengan klasifikasi CV T37 merupakan binaan National Paralymlic Committee Indonesia (NPCI) Provinsi Sumatera Selatan.
Baginya, sebagai seorang penyandang disabilitas sensorik yang memiliki keterbatasan dalam berbicara tak membuat dirinya harus mengutuk keadaan hingga menyalahkan nasib.
Tekadnya yang ingin merubah keadaan pun dibuktikan dengan keuletan dan kedisiplinan sehingga kini Ia menjadi sosok atlet berprestasi.
Ternyata, dibalik karirnya yang menanjak dalam hal prestasi, gadis yang akrab dipanggil Wiwit ini ternyata memiliki bakat dan tekad menjadi seorang pengusaha. Berbekal dorongan dan motivasi orang tuanya, kini Ia mengelola dua Rumah Makan Padang di Palembang.
“Iya, ada Rumah Makan Padang di Sako,” tuturnya dengan sedikit terbata-bata saat dibincangi di sela-sela latihan di Kompleks Olahraga Internasional, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Senin (12/7/2021).
Jiwa wirausahanya ini menurut Wiwit tumbuh sejak kecil. Awalnya membantu kedua orang tuanya berjualan. Lambat laun, Ia pun menginginkan memiliki Rumah Makan sendiri. Sehingga diusianya yang relatif muda, Wiwit pun kini memiliki Rumah Makan Padang di Kota Palembang.
Sprinter spesialis 100 meter dan 200 meter ini menambahkan bahwa dirinya harus benar-benar pandai dalam membagi waktu. Antara mengurus Rumah Makan dan juga latihan.
Pasalnya, ajang olahraga disabilitas terbesar Tanah Air tersebut sudah tinggal beberapa bulan lagi. Jika ingin mampu mencapai prestasi tertinggi, putri kedua dari tiga bersaudara pasangan Muharno dan Emilia Rosyada
harus mampu menjalani latihan secara intensif.
Apalagi, pada Peparnas XVI di Kota Kembang 2016 lalu gadis kelahiran Palembang 20 Mei 1992 ini sempat meraih runner up. Sehingga harus legowo menerima medali perak.
“Mudah-mudahan Peparnas Papua ini nanti bisa dapat emas,” terang alumni SLB Negeri Pembina Palembang ini.
Harapan itu pun menjadi tumpuan untuk menjadi semangat dalam memetik prestasi pada multi event olahraga bergengsi di Tanah Papua nanti. Apalagi kedua orang tua, pelatih hingga pengurus NPCI Provinsi Sumsel berharap Wiwit mampu menyumbang medali emas untuk Sumsel.
Sementara itu dikatakan Coach Atletik NPCI Sumsel Apita Mareli SPd bahwa Wiwit merupakan atlet yang masuk dalam atlet utama binaan NPCI Sumsel. Setelah menjalani tes limit beberapa kali, Wiwit kemudian terpilih untuk memperkuat Sumsel di Peparnas Papua nanti.
“Iya tes awal Wiwit meningkat dari 19,58 detik menjadi 18,02 detik,” terangnya.
Apita berharap Wiwit terus menjaga limit waktunya. Dan dalam perjalanan latihan hingga pelaksanaan Peparnas diharapkan catatan waktu yang diraih bisa meningkat.