Profil Atlet Tuna Netra: Melihat Lebih Dekat Perjuangan Iwan Susanto, Jadi Tulang Punggung Keluarga Hingga Korbankan Kuliah
//Sprinter Andalan Sumsel di Peparnas XVI Papua//
SumselMedia.Com, Palembang,-
Iwan Susanto, Ia tak menyangka 38 tahun silam mengalami kebutaan usai berjuang melawan penyakit campak dimatanya. Ketika itu, dirinya berusia 6 tahun.
Masih ingat benar dibenaknya, akibat diagnosa campak mata yang menyerang salah satu panca indranya tersebut, membuat Ia kemudian demam hingga buta total selama satu bulan. Kemudian sempat dioperasi hinggga bisa melihat akan tetapi tidak lebih dari jarak 2 meter.
Dimasa kecil, jiwanya yang masih labil sempat mengalami bullying dari teman-temannya. Namun lambat-laun setelah mendapat support dari keluarga, Ia kemudian tumbuh menjadi orang yang percaya diri.
Sebagai anak Sulung dari keempat adik-adiknya, Iwan Susanto tumbuh menjadi seorang yang percaya diri tanpa harus meratapi keadaan. Apapun yang bisa menghasilkan uang untuk membantu adik-adiknya, Ia kerjakan.
“Orangtua petani karet, tidak cukup untuk membiaya sekolah adik-adik. Makanya sejak bujang Saya selalu bantu adik-adik sebisa Saya,” tutur Pria kelahiran Muaraenim, 9 Mei 1977, Kamis (2/9/2021).
Iwan menambahkan bahwa demi adik-adiknya, Ia rela serabutan hingga menjadi tukang pijat bagi siapa pun baik keseleo maupun pijat karena lelah. Diperjalanan hidupnya, Iwan berusaha konsen dengan apa yang selalu Ia kerjakan, termasuk ingin menjadi atlet sehingga Ia pun terus konsisten latihan.
Bahkan, Ia sampai meninggalkan kuliahnya di IAIN Raden Fatah Palembang saat 2004 silam dipenghujung masa studinya, karena fokus latihan persiapan Peparnas saat Palembang jadi tuan rumah dan membantu ekonomi adik-adiknya.
Kini, Ia sudah empat kali mengikuti multi event olahraga disabilitas terbesar Tanah Air, Pekan Paralympic Nasional (Peparnas). Mulai dari saat Palembang menjadi tuan rumah Peparnas bersamaan dengan PON pada 2004, Peparnas Kalimantan Timur 2008, Peparnas Riau 2012 hingga Peparnas Jawa Barat 2016.
“Saya sebisa mungkin kalau adik kesusahan, bantu. Dan Alhamdulillah, Istri bisa ngerti, karena 2005 Saya sudah nikah,” terangnya.
Hasil pernikahan dengan pujaan hatinya Desi Arisandi, Iwan memiliki dua anak yakni putri bernama Suci Ariani yang kini sedang menempuh pendidikan SMA dan seorang putra bernama Dandi Abdillah yang menempuh pendidikan di SMP.
Iwan sendiri saat ini tengah mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Terpusat di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang yang dilaksanakan oleh Pengurus National Paralympic Commitee Indonesia (NPCI) Provinsi Sumatera Selatan untuk persiapan multi event bergengsi Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua pada 2 hingga 15 November 2021 mendatang.
Ia akan turun diempat nomor yakni lari 400 m, lari 200 m, lompat jauh dan estafet 4×100 dengan klasifikasi Tuna netra. Dari keempat nomor tersebut, pihaknya berharap bisa mempersembahkan sedikitnya dua emas sebagaimana Ia persembahkan pada Peparnas Jabar 2016 lalu.
“Masih ada waktu dua bulan lagi, semoga limit terus meningkat,” pungkasnya.
Sementara itu dikatakan Wakil Ketua II NPCI Sumsel Sutinah mengatakan Iwan merupakan salah satu atlet yang berpeluang meraih medali emas. Apalagi hasil Peparnas Jabar kemarin Iwan berhasil meraih dua emas.
“Iya, di Cabor Atletik salah satu yang berpeluang adalah Iwan Susanto. Atlet tuna netra asal Muara Enim,” terangnya.
Dirinya berharap, Iwan dan semua atlet bisa terus konsisten menjalani latihan di Program Pelatda Terpusat ini, sehingga hasil yang dicapai pada Peparnas XVI di Papua nanti sesuai harapan.
Catatan Prestasi Iwan Susanto.
*Peparnas Palembang 2004
1 perak lari 400 m
1 perunggu lompat jauh
*Peparnas Kalimantan Timur 2008
1 perunggu lempar lembing
*Peparnas Riau 2012
1 emas lari 400 m
1 perunggu lari 200 m
1 perunggu lompat jauh
*Peparnas Jawa Barat 2016
1 emas lari 400 m
1 emas lari 200 m
1 perak lompat jauh.