Calonkan Diri Jadi Ketua PGRI Palembang 2025-2030, Ini Program Herman Wijaya

SumselMedia.Com, Palembang-
Pengurus PGRI Kota Palembang akan menggelar Konferensi Kota XXIII PGRI Palembang pada 22-23 Februari 2025 di Hotel Swarna Palembang, yang salah satu agendanya adalah memilih Ketua Pengurus PGRI Kota Palembang periode 2025-2030.
Sekretaris PGRI Kota Palembang Periode 2019-2024 Drs. Herman Wijaya, M.Si mengatakan bahwa atas dukungan dari para guru, maka dirinya akan mencalonkan diri sebagai Ketua PGRI Kota Palembang pada Konferensi Kota XXIII nanti.
Pada Konferensi Kota XXIII PGRI Palembang nanti, ada sekitar lebih dari 200 suara dari 18 Pengurus PGRI Tingkat Kecamatan yang akan memiliki hak suara bergantung dengan jumlah guru di kecamatan karena 1 suara mewakili 10 guru.
“Pengambilan formulir sudah dibuka sejak 19 Desember 2024 kemarin. Dan atas dukungan dari teman-teman guru, Saya akan mencalonkan diri sebagai Calon Ketua PGRI Palembang Periode 2025-2030,” ujar Herman Wijaya, Jumat (20/12/2024)
Mantan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kota Palembang mengatakan bahwa visi yang akan diusung adalah Sustainability atau Keberlanjutan. Sebagai Sekretaris mendampingi Ketua PGRI Palembang periode 2019-2024 H. Bahrin, S.Pd., MM, Ia mengaku banyak hal sudah dilakukan dan akan terus dimaksimalkan.
Ia mengatakan beberapa program adalah meneruskan program lama. Kemudian akan bersinergi dengan Pemerintah Kota Palembang yang baru setelah Wali Kota Palembang dilantik nantinya, dan bersinergi kepada semua stakeholder.
“Dan yang terpenting adalah, tahun depan kita akan audiensi dan melakukan MoU dengan Kapolrestabes Palembang dalam rangka perlindungan dan pendampingan bagi para guru anggota PGRI Palembang,” terang Herman.
Menurutnya, MoU ini merupakan turunan dari MoU yang dilakukan PB PGRI dengan Kapolri dalam rangka pendampingan dan perlindungan guru. Pihaknya ingin, para guru memiliki rasa aman dan nyaman saat mengajar. Terkadang banyak guru yang tersandung hukum karena menghukum atau menegur siswa yang berlebihan. Kemudian adanya guru yang terlibat Pinjol Ilegal dan Judi Online, pihaknya berhasil Aparat Penegak Hukum bisa selalu berkordinasi dengan PGRI Kota Palembang jika ada guru yang terlibat hal tersebut.
Dan salah satu program yang ingin dikerjakan adalah bersinergi dengan Kemenag Kota Palembang dalam rangka ingin para guru dibawah naungan Kemeneg agar menjadi bagian dari pendampingan dan Perlindungan PGRI Kota Palembang.
“Karena mereka juga guru, mereka juga perlu perlindungan dan pendampingan. Nah, kita berharap mereka juga bisa menjadi keluarga dan bagian dari PGRI Kota Palembang,” harapnya.