Dosen UPGRIP Angkat Kearifan Lokal Sungai Musi Jadi Inovasi Pembelajaran IPA dan Fisika

SumselMedia.Com, Palembang-
Program Studi Pendidikan Fisika dan Pendidikan IPA FKIP Universitas PGRI Palembang menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di SMA Bakti Ibu 8 Palembang, Senin (16/6/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Eksplorasi Sungai Musi sebagai Sumber Pembelajaran IPA dan Fisika: Edukasi, Eksperimen, dan Inovasi Berbasis Lingkungan.”
Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen dua program studi tersebut dalam mengembangkan pusat unggulan berbasis kearifan lokal. Salah satunya melalui pengintegrasian potensi Sungai Musi ke dalam proses pembelajaran sains di sekolah.
Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Dr. Lukman Hakim, menyatakan bahwa tema ini dipilih karena Sungai Musi menyimpan nilai edukatif yang sangat besar, baik dari aspek sejarah, lingkungan, hingga fenomena fisika di sekitarnya. Pendekatan ini dinilai mampu menghadirkan pembelajaran yang lebih kontekstual dan relevan bagi siswa.

Sementara itu, Patricia H.M. Lubis, Ph.D., dosen Pendidikan IPA, menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas guru dalam memanfaatkan isu-isu lingkungan lokal sebagai bahan ajar. Menurutnya, pembelajaran yang berbasis pada realitas sekitar akan lebih mudah dipahami dan membentuk kesadaran ekologis sejak dini.
Kepala SMA Bakti Ibu 8 Palembang, Evi Rosita, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Ia menilai kolaborasi antara kampus dan sekolah merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu pembelajaran di tingkat satuan pendidikan.
Materi yang disampaikan dalam kegiatan ini meliputi kajian sejarah dan ekosistem Sungai Musi, potensi energi terbarukan dari PLTA Musi, serta pemanfaatan rumah panggung sebagai edukasi mitigasi bencana. Selain itu, juga dibahas pencemaran sungai dan dampaknya terhadap lingkungan serta fenomena lokal seperti ikan seluang mudik yang dapat dikaji dari perspektif fisika.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Elsi Adelia Fitri, mengungkapkan bahwa minimnya pemanfaatan konteks lokal dan rendahnya kesadaran terhadap isu lingkungan menjadi alasan utama perlunya kegiatan semacam ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal menuju pembelajaran yang lebih inovatif dan berakar pada budaya serta alam Sumatera Selatan.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah dosen dari kedua program studi, di antaranya Dr. Lukman Hakim, Patricia H.M. Lubis, Dr. Sulistiawati, Linda Lia, Lefudin, Sugiarti, Elsi Adelia Fitri, dan Demi Romawina.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini juga berhasil meningkatkan kesadaran peserta terhadap pentingnya konservasi lingkungan serta antusiasme untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata. Para guru yang mengikuti pelatihan menunjukkan peningkatan pemahaman dan kesiapan dalam menerapkan pembelajaran berbasis kearifan lokal di kelas.