Wisuda ke-95 UIN Raden Fatah, Rektor Dorong Alumni Jadi Agen Perubahan dan Penjaga Peradaban
SumselMedia.Com, Palembang-
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar Wisuda ke-95 di Gedung Akademik Center (AC) UIN Raden Fatah Palembang, Sabtu (13/12/2025), dengan suasana khidmat dan penuh kebanggaan. Sebanyak 961 wisudawan dan wisudawati resmi dikukuhkan, terdiri dari 907 lulusan strata satu (S1), 48 lulusan strata dua (S2), dan 6 lulusan strata tiga (S3).
Rektor UIN Raden Fatah Palembang, Prof. Dr. Muhammad Adil, M.A., dalam pidato wisudanya menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir dari proses pendidikan, melainkan awal dari pengabdian alumni di tengah masyarakat. Ia mendorong para lulusan untuk tampil sebagai agen perubahan dan penjaga peradaban yang membawa nilai-nilai keilmuan, moralitas, dan keislaman yang moderat.
Wisuda ke-95 ini mengusung tema “Mewujudkan Alumni UIN Raden Fatah Palembang sebagai Agen Kampus Berdampak”. Menurut Rektor, tema tersebut mencerminkan harapan agar alumni tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta solusi yang mampu memberi dampak nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Prof. Muhammad Adil menjelaskan bahwa alumni UIN Raden Fatah harus memegang empat pilar utama dalam menjalani peran sosialnya. Pilar pertama adalah pelestarian nilai dan budaya, yakni menjaga tradisi keilmuan Islam, budaya pesantren, serta kearifan lokal Palembang yang menjunjung kejujuran, sopan santun, gotong royong, dan religiusitas. Alumni dituntut menjadi teladan yang menjadikan integritas dan etika sebagai fondasi utama dalam kehidupan profesional dan sosial.
Pilar kedua adalah adaptasi nilai dan budaya. Di tengah perubahan zaman yang serba cepat, alumni dituntut mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan dinamika sosial tanpa kehilangan jati diri sebagai muslim yang berakhlak. Nilai keislaman, kata Rektor, harus diwujudkan dalam etika digital, kolaborasi teknologi, serta inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pilar ketiga adalah pengembangan nilai dan budaya. Alumni diharapkan tidak hanya menjaga nilai-nilai luhur, tetapi juga mengembangkannya melalui riset, karya tulis, inovasi digital, dan berbagai kreativitas yang mampu menanamkan nilai Islam moderat serta kearifan lokal kepada generasi muda. Dengan demikian, alumni berperan aktif dalam membangun peradaban yang inklusif dan bermartabat.
Pilar keempat adalah konstruksi sosial bermartabat. Rektor menekankan pentingnya peran alumni sebagai agen moderasi beragama, toleransi, dan perdamaian. Di tengah meningkatnya polarisasi sosial, ujaran kebencian, dan intoleransi, alumni UIN Raden Fatah diharapkan mampu menjadi jembatan dialog, penjaga harmoni, serta pelopor kehidupan masyarakat yang damai dan berkeadaban.
“Bangsa ini membutuhkan alumni yang mengajak dengan kebijaksanaan, membangun dengan keteladanan, serta menebarkan kesejukan di tengah masyarakat,” tegasnya.
Lebih lanjut, Prof. Muhammad Adil menyampaikan bahwa capaian akademik para wisudawan dan wisudawati merupakan hasil dari kerja keras, ketekunan, serta doa orang tua dan keluarga. Ia berpesan agar para alumni terus mengembangkan kecerdasan intelektual, spiritual, dan keterampilan sosial agar mampu bersaing di tengah arus globalisasi.
Menurutnya, masyarakat adalah ruang belajar yang tidak pernah habis untuk digali. Alumni diminta menjadikan setiap pengalaman sebagai pelajaran, serta terus belajar agar tidak tertinggal oleh perubahan zaman.
Di akhir sambutannya, Rektor berharap para alumni UIN Raden Fatah Palembang dapat berkontribusi aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengharumkan nama almamater, serta menjadi kebanggaan UIN Raden Fatah Palembang di mana pun berada.
Orasi Ilmiah Sekjend Kemenag RI
Sementara itu, Kemajuan sebuah bangsa memiliki korelasi yang sangat erat dengan kualitas perguruan tinggi. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., dalam orasi ilmiah pada Wisuda Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.
Mengawali orasinya, Prof. Kamaruddin menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya dapat berjumpa langsung dengan para wisudawan dan wisudawati UIN Raden Fatah Palembang. “Saya bersyukur dan berbahagia dapat berjumpa dengan seluruh wisudawan UIN Raden Fatah Palembang pada momentum akademik yang sangat penting ini,” ujarnya.
Ia menegaskan, karakter keagamaan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan tinggi. Menurutnya, banyak negara yang identitas dan kemajuan keagamaannya tidak dapat dilepaskan dari peran perguruan tinggi unggulan. “Karakter keagamaan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikan tingginya. Arab Saudi tidak bisa dilepaskan dari Universitas Islam Madinah, dan Iran tidak bisa dipisahkan dari Al-Mustafa University,” jelasnya.
Dalam orasinya, Prof. Kamaruddin juga mengutip hasil penelitian Harvard University di Amerika Serikat yang menelusuri kiprah alumni setelah 18 tahun kelulusan. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian alumni berhasil mencapai puncak karier, bahkan menduduki posisi strategis di perusahaan multinasional. “Penelitian Harvard menunjukkan, alumni yang berhasil mencapai puncak karier memiliki perencanaan hidup yang jelas sejak hari pertama kuliah, disiplin tinggi, serta mampu menjauhkan diri dari hal-hal yang mengganggu cita-citanya,” ungkapnya.
Selain perencanaan hidup, faktor lain yang menentukan keberhasilan adalah kemampuan membangun relasi dan komunikasi yang baik. “Mereka membangun jaringan, relasi, dan komunikasi yang kuat, serta memiliki kemampuan interpersonal yang baik. Inilah modal penting selain kecerdasan akademik,” tambahnya.
Prof. Kamaruddin menekankan bahwa keunggulan akademik harus diiringi dengan kecakapan sosial dan kepribadian yang baik. “Sarjana tidak cukup hanya pintar secara akademik, tetapi juga harus mampu berhubungan baik dengan banyak orang, memperluas jejaring, dan menunjukkan kepribadian yang matang,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya amanah sebagai nilai utama lulusan perguruan tinggi, terutama bagi mereka yang kelak dipercaya memimpin. “Seorang sarjana harus menjadi pribadi yang amanah, mampu memimpin keluarga, perusahaan, institusi, maupun lembaga dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Dalam pesannya kepada para wisudawan, Prof. Kamaruddin menegaskan bahwa lulusan perguruan tinggi tidak seharusnya menganggur, melainkan hadir sebagai solusi di tengah masyarakat. “Sarjana tidak boleh menganggur. Di mana pun berada, alumni harus mampu memberi kontribusi, mengajarkan literasi, dan menghadirkan solusi atas persoalan masyarakat,” ujarnya.
Menutup orasi ilmiahnya, ia mendorong para lulusan UIN Raden Fatah Palembang untuk terus belajar, mengembangkan kapasitas diri, serta mengaktualisasikan ilmu yang dimiliki di tengah kehidupan sosial. “Teruslah belajar, asah keterampilan, dan aktualisasikan diri di tengah masyarakat. Tunjukkan kualitas diri sebagai alumni perguruan tinggi,” pungkasnya.


