PGRI

............

Ekobis

Melihat Lebih Dekat Geliat Transaksi QRIS di Bumi Sriwijaya

SumselMedia.Com, Palembang-

Dengan keramahannya, dua barista muda itu memberikan pelayanan yang penuh sopan, ditengah pelanggan yang cukup ramai. Tangannya yang sudah terlatih, beberapa kali mengaduk espresso yang dibuatnya. Agar takaran sesuai dan menciptakan cita rasa kopi yang enak dan berkualitas tinggi, untuk disajikan kepada pelanggan.

Selain terlihat brand kopi bertuliskan ‘Kopi Sriwijaya’, tampak jelas di meja stan itu terlihat akrilik QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), yang disediakan bagi pelanggan yang melakukan pembayaran menggunakan sistem non tunai. Disisi lain, terlihat seorang pembeli dengan gawainya sedang melakukan scan QR code QRIS untuk melakukan pembayaran secara non tunai.

Tak lupa kedua barista selalu melempar senyum kepada setiap pelanggan dengan mengucapkan kalimat ‘terima kasih kakak’ sebagai upaya dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

“Sudah hampir dua tahun ini menyediakan QRIS, soalnya banyak pembeli yang bayar non tunai. Mulai anak muda hingga Gen Z,” tutur Ketua Komunitas Kopi Sriwijaya Ella Rosita saat dibincangi sumselmedia.com saat mengikuti bazar di OJK Sumsel, Jumat (16/5/2025).

Ella menambahkan, sejak menyediakan pembayaran melalui QRIS, pembeli cenderung meningkat secara signifikan karena selain aman, mudah, dan juga praktis. Apalagi, target pasar adalah anak muda, yang cenderung ingin mudah dan tak ingin ribet.

Terpisah, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Ricky P Gozali mengatakan penggunaan QRIS di Sumatera Selatan hingga Maret 2025 tercatat terus menunjukkan tren akseleratif, termasuk di kalangan UMKM. Dari sisi merchant pada Maret 2025, jumlahnya mencapai 979 ribu, meningkat 19,70% (yoy). Angka ini mencerminkan penambahan sebesar 55,33% (59.788 merchant) dari target penambahan akuisisi merchant tahun 2025, yakni sebanyak 108.000 merchant baru.

Sementara untuk nominal transaksi QRIS mencapai Rp2,03 triliun, tumbuh sebesar 280,09% (yoy). Sejalan dengan itu, volume transaksi QRIS meningkat signifikan menjadi 18,50 juta transaksi, atau tumbuh 382,87% (yoy). Capaian ini mengantarkan Sumatera Selatan menempati peringkat pertama sebagai Sumatera.

“Capaian ini mencerminkan keberhasilan strategi digitalisasi yang dijalankan oleh Bank Indonesia bersama Pemerintah Daerah, mitra perbankan dan sektor swasta dalam mendorong adopsi sistem pembayaran non tunai berbasis QRIS di Sumsel,” urainya.

Selain itu, Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengajak masyarakat agar menerapkan kehati-hatian dalam melakukan transaksi digital. Beberapa tips transaksi digital aman adalah selalu jaga kerahasiaan data pribadi, gunakan jaringan dan perangkat yang aman, waspadai modus penipuan digital dan terapkan prinsip Pe-KA atau Peduli, Kenali dan Adukan.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sumatera Selatan Arifin Susanto mengucapkan selamat dan apresiasi atas sistem pembayaran QRIS yang dikembangkan oleh Bank Indonesia yang menunjukkan pertumbuhan positif di Sumatera Selatan.

Terkait aspek keamanan, meskipun pengaturan sistem pembayaran berada dalam kewenangan Bank Indonesia, OJK memiliki kepentingan dalam memastikan bahwa Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang berada di bawah pengawasan OJK, menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko, perlindungan konsumen, serta tata kelola teknologi informasi dalam pelaksanaan transaksi digital, termasuk QRIS.

“Dalam hal ini, kami dari OJK siap terus bersinergi dengan Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, serta pelaku industri untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, andal, dan inklusif demi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Sumatera Selatan,” harapnya.

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan Dr. Sri Rahayu, SE., MM mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Bank Indonesia yang telah melakukan sosialisasi secara masif tentang sistem pembayaran digital berupa QRIS. Pihaknya mengakui bahwa di era digitalisasi ini, masyarakat sudah mulai memahami karena lebih efektif dan efisien.

Wakil Rektor UMP ini menilai dengan fenomena tersebut, sudah tentu akan mendorong peningkatan perekonomian di Sumatera Selatan agar terus tumbuh secara signifikan. Hanya saja, seiring dengan semakin meningkatnya penggunaan QRIS, Bank Indonesia agar terus memperhatikan dari segi keamanan data. “Apalagi saat ini, 8 dari 10 masyarakat di Kota Palembang, khususnya anak muda sudah pakai QRIS,” urainya.

Back to top button