UPGRIP Matangkan Proposal Hibah KemendiktiSaintek 2026 Lewat Coaching Clinic dan Bedah Substansi
SumselMedia.Com, Palembang-
Dalam upaya meningkatkan kualitas sekaligus daya saing proposal hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM), Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) menggelar Coaching Clinic dan Bedah Proposal Hibah KemendiktiSaintek 2026. Kegiatan ini mengusung tema “Strategi Taktis dan Penguatan Substansi Proposal Hibah Penelitian dan PkM KemendiktiSaintek 2026”.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari tersebut dibuka secara resmi oleh Rektor UPGRIP, Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, M.M., M.Si., di Aula Ali Latif, Gedung FKIP Lantai 3, Sabtu (20/12/2025). Turut hadir dalam pembukaan, Kabiro OKAHALPIP Assoc. Prof. Ir. Ian Kurniawan, S.T., M.Eng., IPM., ASEAN Eng., para dekan, wakil dekan, serta dosen di lingkungan UPGRIP.

Sementara pada hari kedua, Senin (22/12/2025), kegiatan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, yakni Wakil Rektor I Assoc. Prof. Dr. Dessy Wardiah, M.Pd., Wakil Rektor II Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, S.E., M.M., dan Wakil Rektor III Assoc. Prof. Dr. Sukardi, M.Pd.
Ketua LPPKM UPGRIP sekaligus Ketua Pelaksana, Dr. Eni Heldayani, S.Si., M.Sc., dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh dosen tetap yang telah memiliki draf proposal penelitian dan/atau PkM dari berbagai program studi. Coaching clinic menghadirkan narasumber berpengalaman, yakni Prof. Dr. Siti Nurmaini, M.T. untuk bidang penelitian dan Dr. Satria Jaya Priatna, M.Si. untuk bidang PkM, keduanya dari Universitas Sriwijaya.
“Coaching clinic ini tidak hanya membahas kebijakan terbaru, tetapi juga memberikan strategi praktis agar proposal yang disusun memiliki keunggulan substansi, relevansi, dan dampak nyata,” jelas Dr. Eni.

Rektor UPGRIP, Assoc. Prof. Dr. H. Bukman Lian, M.M., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis institusi dalam membangun budaya riset dan pengabdian yang kuat dan berkelanjutan.
“Melalui coaching clinic ini, kami berharap para dosen dan peneliti mampu menyusun proposal hibah KemendiktiSaintek 2026 yang lebih berkualitas, inovatif, berorientasi luaran, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan pembangunan nasional,” ujarnya.
Dalam sesi pemaparan, para narasumber menekankan pentingnya keselarasan antara latar belakang masalah, kebaruan (novelty), peta jalan penelitian atau PkM, luaran yang terukur, serta dampak jangka panjang. Peserta juga diarahkan untuk memahami skema hibah, indikator penilaian, hingga kesalahan umum yang kerap membuat proposal gagal memperoleh pendanaan.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi bedah proposal yang berlangsung interaktif. Pada sesi ini, peserta memperoleh masukan langsung terkait kekuatan dan kelemahan proposal, mulai dari aspek substansi, metodologi, kelayakan anggaran, hingga strategi penulisan agar proposal lebih sistematis dan persuasif.
Melalui kegiatan ini, UPGRIP berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kinerja penelitian dan PkM, sekaligus memperbesar peluang perolehan hibah nasional pada tahun 2026.


