Dari Limbah Jadi Berkah: UPGRIP dan UMKM Serat Nanas Prabumulih Berdayakan Perempuan Lewat Inovasi Serat Alam

SumselMedia.Com, Palembang-
Siapa sangka limbah daun nanas yang selama ini dianggap tak berguna, kini bisa disulap menjadi sumber penghasilan yang bernilai tinggi? Inovasi itulah yang dihadirkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) bersama Kelompok Pengrajin UMKM Omah Kreatif Indy Prabumulih melalui program “Pemberdayaan Perempuan dalam Kelompok Pengrajin UMKM Serat Nanas sebagai Upaya Penguatan Ekonomi Keluarga.”
Kegiatan yang berlangsung pada Jumat (3/10/2025) di Prabumulih Timur ini menjadi bukti nyata komitmen UPGRIP dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang pengabdian kepada masyarakat. Program ini juga didukung oleh Hibah Internal Universitas PGRI Palembang.
Dalam pelaksanaannya, tim dosen dari Program Studi Manajemen FEB UPGRIP yang terlibat antara lain Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, S.E., M.M., Dr. Nurkardina Novalia, S.E., M.Si., Tri Darmawati, S.E., M.M., Mursalin, S.E., M.M., Muhammad Kurniawan, S.E., M.M., Suhada, S.E., M.M., Santi Puspita, S.E., M.Si., dan Totok Sudiyanto, S.E., M.M.

Mereka memberikan pelatihan kepada kelompok perempuan dan pelaku UMKM tentang cara mengolah limbah daun nanas menjadi produk ramah lingkungan bernilai tinggi, seperti tas, dompet, dan kain serat alami.
Salah satu momen penting dalam kegiatan ini adalah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas PGRI Palembang dan Kelompok Pengrajin Serat Nanas UMKM Omah Kreatif Indy.
Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Rektor II Universitas PGRI Palembang, Assoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, S.E., M.M., didampingi M. Kurniawan, S.E., M.M. yang mewakili Dekan FEB UPGRIP, bersama Ketua Kelompok Pengrajin, Ibu Istina.

Dalam sambutannya, Aasoc. Prof. Dr. Yasir Arafat, SE., MM menegaskan bahwa kerja sama ini bukan sekadar seremoni, tetapi langkah konkret untuk menjembatani dunia akademik dengan kebutuhan masyarakat. “Universitas hadir untuk mendampingi masyarakat agar bisa memanfaatkan potensi lokal secara kreatif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Pengrajin, Ibu Istina, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. “Kami merasa sangat terbantu. Sekarang kami tahu cara mengolah serat nanas menjadi produk bernilai tambah dan memasarkan lewat media digital,” ungkapnya dengan semangat.
Selain pelatihan teknis, peserta juga dibekali pengetahuan tentang kewirausahaan, manajemen usaha, serta strategi pemasaran digital. Tujuannya agar para perempuan pengrajin mampu mandiri, berdaya saing, dan menjadi motor penggerak ekonomi keluarga di lingkungan masing-masing.

Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya dalam mendukung kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi inklusif.
Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, pemberian cinderamata, serta komitmen untuk melanjutkan pendampingan berkelanjutan antara Universitas PGRI Palembang (UPGRIP) dan UMKM Serat Nanas Prabumulih.
Melalui kerja sama ini, UPGRIP berharap lahir lebih banyak inovasi lokal yang tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga membawa limbah jadi berkah bagi masyarakat.