Dorong Akselerasi Penggunaan Digitalisasi, BI Sumsel Gelar Bincang Keuangan
SumselMedia.Com, Palembang-
Pesatnya era globalisasi memaksa dunia harus terus berkembang agar tak tertinggal dalam kemajuan zaman. Terlebih, gelombang Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia merubah tatanan untuk mengurangi mobilitas.
Bahkan, sejumlah bisnis pun migrasi demi harus tetap tumbuh dan berkembang diera digitalisasi demi tetap memanjakan masyarakat agar tetap efektif dan efisien.
Berangkat dari hal tersebut, guna mendorong akselerasi penggunaan digitalisasi keuangan oleh UMKM dan masyarakat Sumsel pada umumnya, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel menggelar seminar bincang digitalisasi dengan menghadirkan sejumlah narasumber.
Mulai dari Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Armi Triswati, Direktorat Surveilans Pemeriksaan dan Statistik LPS Priyanto B Nugroho.
Kegiatan yang dihadiri oleh perwakilan Perbankan, OPD terkait, mahasiswa dan insan pers ini digelar di Ruang Serbaguna Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Kamis (9/6/2022).
“Jadi memang untuk mengembangkan digitalisasi memang perlu sinergi semua pihak, baik itu Pemerintah Pusat, maupun dalam hal ini Pemerintah Daerah dan terkait. Sehingga digitalisasi ini tidak dianggap hanya sebagai tool saja, tapi tool untuk mempercepat ekonomi daerah,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel Erwin Soeri
Menurutnya, dari 17 kabupaten/kota di Sumsel empat diantaranya sudah masuk dalam digitalisasi sementara yang lain disebut maju. Akselerasi ini menurutnya menjadi indikator bahwa peran Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel cepat direspon.
Sementara itu, Direktur Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Armi Triswati menyebut bahwa mau tidak mau atau suka tidak suka, masyarakat lambat laun akan migrasi dalam digitalisasi. Apalagi, Pandemi Covid-19 yang telah terjadi kini telah merubah pola prilaku masyarakat.
Terlebih bagi para UMKM, para pelaku bisnis agar bisa merespon cepat perkembangan digitalisasi jika tak ingin tertinggal.
“Bahkan berdasarkan data, dimasa Pandemi ini saja ada 21 juta pengguna digital baru arau digital customer,” pungkasnya.