Edi Saputra, Merantau dan Memilih UPGRIP Sebagai Tempat Kuliah

SumselMedia.Com, Palembang-

Edi Saputra, merupakan salah satu dari sekian banyak mahasiswa Universitas PGRI Palembang (UPGRIP). Namun yang menarik, semangat dan tekadnya untuk menimba ilmu sangatlah tinggi dengan berbekal merantau dari salah satu desa di Sumatera Selatan.

Bagaimana ceritanya. Berikut rangkuman semangat Edi Saputra yang menjadi salah satu narasumber pada podcast di Palcomtech OPI Palembang.

Dalam acara tersebut, Edi berbagi pengalaman inspiratif tentang perjalanannya dari desa terpencil hingga menjadi mahasiswa Fisika di Fakultas Sains dan Teknologi.

Keputusan Merantau dan Pilihan Jurusan Fisika

Edi menceritakan bahwa latar belakangnya berasal dari desa yang jauh dari akses Pendidikan Tinggi. Dorongan untuk melanjutkan pendidikan diperolehnya dari guru-guru SMA, yang selalu mengingatkan pentingnya pendidikan hingga jenjang Perguruan Tinggi. Motivasi tersebut membuat Edi mencari informasi beasiswa dan akhirnya diterima di Program Studi Fisika melalui tes di Universitas PGRI Palembang. “Alhamdulillah, saya diberikan kesempatan untuk berkuliah hingga saat ini,” ungkapnya.

Tantangan dan Adaptasi di Jurusan Fisika sebagai siswa IPS.

Walau berlatar belakang jurusan IPS di SMA, Edi memilih Fisika. Ia mengakui bahwa adaptasi awalnya tidak mudah karena Fisika identik dengan Matematika dan Rumus-rumus kompleks. Namun, dorongan untuk belajar dan motivasi Dosen membantunya. “Kami diberikan dasar-dasar dari awal, sehingga saya dan teman-teman bisa mengikuti materi dengan baik,” kata Edi.

Mata Kuliah Paling Menantang: Fisika Kuantum

Ketika ditanya tentang mata kuliah paling sulit, Edi langsung menyebut Fisika Kuantum. Ia menjelaskan, “Fisika Kuantum membutuhkan kemampuan berpikir abstrak dan pemahaman rumus yang mendalam. Meskipun sulit, dengan dukungan dosen yang mengajarkan dari dasar, kami bisa memahami materi ini sedikit demi sedikit.”

Pengalaman Unik di Praktikum Kimia

Edi juga membagikan pengalaman unik saat Praktikum Kimia. Ia menceritakan bagaimana seorang teman melakukan kesalahan kecil tapi menegangkan dengan pipet kimia. “Ada teman yang, mungkin karena iseng, menghisap pipet yang seharusnya hanya digunakan untuk reaksi kimia. Kami semua panik, tetapi untungnya cepat ditangani oleh analis yang mendampingi,” katanya, tertawa mengingat kejadian tersebut.

Kegiatan Merdeka Belajar dan Non- Akademik

Edi Saputra juga aktif mengikuti berbagai kegiatan Kampus Merdeka dan Olimpiade, berbagi pengalaman dan pandangannya mengenai pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di luar perkuliahan. Dalam wawancara eksklusif, Edi menekankan bahwa pengalaman di luar kelas sangat bermanfaat dalam memperluas kemampuan serta menambah wawasan yang relevan untuk dunia kerja.

“Kita sebagai mahasiswa tidak bisa hanya sekedar kuliah pulang kuliah pulang. Jika ingin mendapatkan pengalaman yang lebih luas dan kemampuan yang mumpuni, kita perlu mengekspor diri dengan mengikuti kegiatan seperti Kampus Merdeka, pelatihan, maupun Olimpiade. Kegiatan ini membantu kita mengukur kemampuan kita dan melihat apakah kita mampu bersaing dengan orang lain di luar sana,” ujar Edi.

Lebih lanjut, Edi juga menyoroti bahwa kegiatan seperti pelatihan dan perlombaan dapat mengasah keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja, menyiapkan mahasiswa menghadapi tantangan profesional setelah lulus kuliah. Menurutnya, mengikuti kompetisi dan kolaborasi dengan peserta dari berbagai latar belakang memungkinkan mahasiswa mengenali kekuatan dan kelemahan diri sendiri.

Semangat Belajar Pantang Menyerah
Saat ditanya mengenai pandangannya tentang apakah ada manusia yang “terlahir bodoh,” Edi dengan tegas menyatakan ketidaksetujuannya. “Saya tidak percaya bahwa manusia ada yang terlahir bodoh. Semua orang dilahirkan sama, baik yang pintar maupun yang tidak, tergantung pada proses belajar yang mereka lalui. Sebagai contoh, saya awalnya berasal dari IPS, kurang paham dengan Fisika dan IPA, tetapi dengan kemauan belajar dan kerja keras, saya bisa beradaptasi dan bahkan menyukai Fisika,” jelasnya.

Visi Karier Setelah Lulus

Sebagai mahasiswa Fisika, Edi mengakui bahwa di awal, ia belum memiliki gambaran jelas soal karier yang akan ia jalani setelah lulus. Namun, seiring perkuliahan berjalan, ia mulai melihat peluang karier yang luas di bidang ini. Mata kuliah seperti Fisika Komputasi membuka wawasan baru baginya terkait pengolahan data seismik untuk eksplorasi sumber energi seperti batubara dan minyak bumi.

Pesan untuk calon mahasiswa Fisika
sebagai penutup, Edi memberi pesan untuk siswa SMA yang tertarik dengan Fisika namun ragu akan kemampuannya. Menurutnya, rasa penasaran yang besar serta kemauan untuk terus belajar adalah kunci sukses di jurusan ini. “Yang penting adalah rasa ingin tahu dan kemauan untuk terus eksplorasi,” ujar Edi. Ia sendiri mengaku rasa penasarannya pada fenomena listrik menjadi motivasi besar dalam studinya di bidang Fisika.

Melalui podcast ini, Edi Saputra telah menunjukkan bahwa dengan tekad dan ketekunan, siapapun bisa menembus batas, dari pedesaan hingga Universitas, dari jurusan IPS ke Fisika, demi mencapai cita-cita yang lebih tinggi.