PGRI

............

Opini

Pentingnya Resiliensi sebagai Preventif Kasus Bunuh Diri

—OPINI—

Indonesia baru- baru ini digemparkan dengan banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya remaja, seperti menjadi tren baru pada remaja untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi dengan cara mengakhiri hidupnya dengan jalan bunuh diri. Karena banyak kasus bunuh diri di Indonesia yang membuat prihatin banyak pihak, saya sebagai Dosen Bimbingan dan Konseling di Universitas PGRI Palembang tertarik untuk mensosialisasikan kepada masyarakat untuk bisa bertahan dalam menghadapi permasalahan yang sedang mereka hadapi.

Berdasarkan data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Kepolisian RI (Polri), terdapat 971 kasus bunuh diri di Indonesia sepanjang periode Januari hingga 18 Oktober 2023. Angka itu sudah melampaui kasus bunuh diri sepanjang tahun 2022 yang jumlahnya 900 kasus. Berdasarkan lokasi pelaporannya, kasus bunuh diri di Indonesia paling banyak dijumpai di Jawa Tengah, yaitu 356 kasus.

Lengkapnya, berikut daftar 10 provinsi dengan laporan kasus bunuh diri terbanyak di Indonesia sepanjang Januari-18 Oktober 2023: Jawa Tengah: 356 kasus, Jawa Timur: 184 kasus, Bali: 94 kasus, Jawa Barat: 60 kasus, D.I Yogyakarta: 48 kasus, Sumatra Utara: 41 kasus, Lampung: 27 kasus, Sumatra Barat: 26 kasus, Bengkulu: 22 kasus, Sulawesi Utara: 18 kasus.

Banyaknya jumlah kasus bunuh diri yang terjadi diakibatkan oleh Problematika yang mengganggu psikologis seseorang seperti stres yang akut, perilaku infulsif, tekanan dari keluarga, ekonomi, kecemasan sosial, gangguan mental, konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, Trauma, penyakit yang tak kunjung sembuh, Bullying, dan mencontohkan orang lain.

Untuk menguranginya, Resiliensi menjadi faktor penting dalam memprediksi kualitas hidup individu yang memiliki sakit kronis (Ravandi et al., 2013). Selain itu penelitian Nawaz, Malik dan Batool (2014) mengungkapkan bahwa resiliensi memiliki efek positif pada semua aspek kualitas hidup dan memperbaiki psikologi seseorang.

Sebagai contoh, kejadian baru-baru ini mahasiswa di salah satu kampus ternama merupakan mahasiswa berprestasi dan juga mahasiswa fakultas kedokteran melakukan bunuh diri. Ini menandakan bahwa intelegensi atau kecerdasan bukanlah faktor utama yang menjadikan individu atau seseorang dapat berpikir rasional, ternyata ada hal yang lebih penting lagi selain dari kecerdasan intelektual yaitu kecerdasan emosional dan kecerdasan Spiritual.

Maka dari itu, kesehatan mental sangatlah penting, dengan memiliki mekanisme pertahanan diri yang baik dalam menghadapi permasalahan diyakini dapat mencegah tindakan preventif dalam kasus bunuh diri. Kehidupan modern sering diwarnai oleh tekanan, tantangan, dan ketidakpastian yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kesejahteraan mental seseorang. Oleh karena itu, memiliki tingkat resiliensi kesehatan mental yang tinggi dapat menjadi tameng yang efektif untuk melawan stres dan menjadi tindakan preventif dalam kasus bunuh diri. Resiliensi kesehatan memiliki dua peran dalam mencegah insiatif seseorang untuk bunuh diri.

Pertama-tama, resiliensi membantu individu untuk mengatasi berbagai tekanan hidup.Dalam situasi sulit, kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi tantangan adalah kunci untuk menghindari terperangkap dalam siklus negatif yang dapat menyebabkan depresi dan keputusasaan. Individu yang memiliki resiliensi yang baik mampu melihat masalah sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh, bukan sebagai hambatan yang tak teratasi.

Kedua, resiliensi juga dapat meningkatkan kapasitas individu untuk menjalin hubungan sosial yang sehat. Koneksi dengan orang lain memiliki peran penting dalam mencegah isolasi sosial, yang seringkali merupakan faktor risiko dalam kasus bunuh diri. Seseorang yang memiliki resiliensi yang tinggi cenderung lebih mampu membangun dan mempertahankan hubungan yang saling mendukung, sehingga memberikan dukungan sosial yang penting dalam mengatasi masalah kesehatan mental.

Lebih lanjut, resiliensi dapat memberikan landasan untuk mengembangkan strategi koping yang efektif. Individu yang memiliki tingkat resiliensi yang baik cenderung lebih kreatif dan adaptif dalam mencari solusi terhadap masalah. Kemampuan ini membantu mereka untuk tidak terjebak dalam pikiran negatif dan mencari cara yang lebih positif dan konstruktif untuk mengatasi kesulitan.

Pentingnya resiliensi dalam kesehatan mental sebagai preventif dalam kasus bunuh diri juga terlihat dari kemampuannya untuk memberikan makna dan tujuan hidup. Individu yang memiliki resiliensi yang tinggi cenderung memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap masa depan dan merasa memiliki kontrol atas kehidupan mereka. Hal ini dapat mengurangi risiko timbulnya perasaan putus asa dan kehilangan harapan yang sering kali terkait dengan kasus bunuh diri. Melalui pendekatan preventif ini, masyarakat dapat lebih proaktif dalam membangun ketahanan mental individu, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan mengurangi faktor risiko yang dapat menyebabkan kondisi kesehatan mental yang serius, termasuk bunuh diri.

Dengan demikian, seseorang dapat meningkatkan resiliensi dapat melakukan hal-hal konkret. American Psychological Association (2020) menerangkan lima strategi utama dalam membangun resiliensi, yaitu dengan membangun koneksi sosial, menjaga kesehatan, menemukan visi, mengembangkan pikiran positif, dan mencari bantuan jika memang membutuhkannya.

Ingatlah! Allah tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan hambanya. Maka dari itu, kita harus kuat dan memiliki resiliensi diri dalam menghadapi berbagai ujian, Karena banyaknya kasus bunuh diri ini, semoga kita semua di lindungi dan senantiasa selalu berusaha mendekatkan diri kepada sang maha pencipta dengan lebih meningkatkan ibadah kita agar kita dan keluarga terhindar dari hal-hal yang di larang Allah SWT, Aamiin Ya Rabbal Amin.

Dan kami mengundang saudara yang memiliki masalah untuk menjalani sesi konseling di LAB Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Palembang di Jl, Ahmad Yani 9/10 Ulu Plaju Palembang. *Mental sehat Prestasi Cemerlang*

Check Also
Close
Back to top button