PGRI

............

Profil

Putra Daerah Kasai Jadi Staf Khusus Presiden

 

SumselMedia.Com, Palembang

Kesuksesan seseorang bukan dilihat dari daerah mana berasal, melainkan lahir dari kesungguhan, kedisiplinan dan kejujuran. Orang desa sering kali terdengar sumir, banyak dianggap orang-orang tradisional dengan pengetahuan yang sedikit tertinggal.

Memang, selama ini kita lebih banyak mengenal orang-orang sukses yang berasal dari daerah perkotaan. Tapi, bukan berarti orang desa tak punya kesempatan yang sama untuk sukses.

Salah satu kisah sukses yang perlu dipetik adalah kisah Rian Yohwari. Lahir di Desa Kasai, salah satu desa terpencil di Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Sungai Rotan tak membuat semangatnya pupus.

Bahkan, tak hanya prestasi olahraga hingga membawanya keliling dunia, kali ini ia juga dipercaya menjadi salah satu Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo.

Baginya, ia tidak pernah terpikir bisa menjadi Staf Khusus Presiden dan berkontribusi bagi orang banyak melalui berbagai organisasi disabilitas dan sederet perusahaan yang dipimpinnya.

“Pertama tentu rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan ini. Mudah-mudahan Saya bisa mengemban tugas dan tanggung jawab ini,” tutur Rian Yohwari, Selasa (16/8/2022).

Pria kelahiran 10 Februari 1979 ini menambahkan bahwa penunjukan dirinya menjadi Staf Khusus Presiden RI sejak 7 Agustus 2022 lalu melalui orang kepercayaan Presiden RI Joko Widodo. Selanjutnya mulai aktif pada 28 Agustus 2022 mendatang.

Juara dunia badminton di Madrid ini mengatakan bahwa tentu dengan amanah yang diberikan ini pihaknya berharap selalu diberi kesehatan dan dukungan dari semua pihak agar mampu menjalankan amanah ini sesuai yang diharapkan.

“Karena bagi Saya, penghargaan paling tinggi adalah ketika kita dipercaya,” terang putra pasangan Bapak Nalim dan Ibu Jawiya ini.

Baginya, semua orang terlahir memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Dan yang paling penting adalah bagaimana mengoptimalkan apa yang menjadi potensi yang ada dalam diri untuk berkarya dan berkontribusi bagi banyak orang.

Hal tersebut sebagaimana Ia sampaikan ke bebebarapa momen pada acara NPCI Sumsel yang Ia pimpin bahwa jangan hitung yang hilang, tapi hitunglah yang masih tersisa.

“Oleh karena itu, mari kita maksimalkan potensi yang ada untuk berkarya dan berkontribusi bagi banyak orang. Dan Saya tidak menyesal lahir sebagai penyandang disabilitas,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button