Tak Hanya Sukses Dikepengurusan, PBSI Sumsel Inginkan Sukses di Pembinaan Prestasi
//PBSI Sumsel Gelar Pelatihan Wasit//
SumselMedia.Com, Palembang-
Sebanyak 41 peserta mengikuti pelatihan wasit bulutangkis tingkat kabupaten/kota yang digelar Pengprov Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sumsel di GOR Dempo Jakabaring Sport City Palembang, Sabtu (11/12).
Ketua Umum Pengprov PBSI Sumsel, Amrullah SH MM yang diwakili Sekum PBSI Sumsel Erwinsya ST mengatakan, kegiatan ini satu rangkaian dengan program-program pusat dan Pengprov PBSI Sumsel.
“Kita tidak hanya bertujuan tidak hanya sukses di kepengurusan, tetapi juga sukses di pembinaan. Salah satunya dengan rangkaian Badminton Action ini. Pembinaan penataran pelatih,” ungkap Erwinsya didampingi Kabid Humas PBSI Sumsel, Rustam Imron, yang juga Kabid Humas KONI Sumsel.
Ia berharap ke depan ini menjadi motor seluruh pengkab/pengkot PBSI di Sumsel untuk memajukan atlet-atletnya.
Enam kegiatan rangkain itu adalah Kejurprov 2021, Mukerprov 2021, Pelatihan pelatih BBF Level 1, penataran wasit , referee, PP dan planer, sosialisasi SI untuk atlet-atlet agar tergabung program SI Pusat.
“Ini perekrutan pembentukan wasit muda. Statusnya kalau lulus menjadi wasit tingkat kabupaten/kota. Sengaja kita menjaring wasit usia maksimal 30 tahun supaya dia punya waktu panjang untuk mengupgrade diri ke tingkat selanjutnya,” kata Koordinator Pelaksana Pelatihan Ujian Wasit Kabupaten/Kota dan Tingkat Provinsi, Heri Darmansyah SH dan Koordinator Kejurprov, Gunadi Tjikden.
Dijelaskan Heri, setelah itu wasit muda ini nanti bisa melanjutkan menjadi wasit tingkat provinsi, dan selanjutnya lagi ke tingkat nasional, Asia, hingga tingkat dunia.
Adapun materi yang diberikan yakni materi dasar mulai pengenalan lapangan, sampai cara memimpin, hingga ketentuan memimpin pertandingan bulutangkis.
Untuk instruktur yang memberikan pelatihan dengan memberdayakan aset dari provinsi Sumsel yang berstandar nasional yakni referee nasional (Gunadi Tjikden), dan wasit bersertifikat Asia accreditate (Helen Purnamasari).
Kalau untuk tingkat provinsi, kita ambil tutor langsung dari PP PBSI Jakarta (Nelson Nafis asal Jambi).
“Kita harapkan kolaborasi kedua instruktur ini bisa lebih meningkatkan kualitas calon-calon wasit muda kita ini,” ujarnya.
Saat ini wasit kabupaten/kota di Sumsel ini sudah ada 30-an orang. Kalau tingkat provinsi sekitar 15 orang. Kalau yang nasional ada 5 orang. Sedangkan 1 orang yang bersertifikat Asia.
Jadwal pelatihan berlangsung selama empat hari mulai 11-14 Desember. Terdiri dari dua hari menerima teori Law of badminton, satu hari ujian tertulis sekaligus pembahasan pendalaman setelah materi ujian. Sedangkan pada hari terakhir ujian praktek di babak awak Kejurprov.
“Jadwalnya sengaja diserempakkan dengan jadwal Kejurprov babak awal hari pertama. Ujian praktek mereka riil pada pelaksanaan pertandingan sesungguhnya,” terang Heri Darmansyah.
Setelah mereka pelatihan tingkat kabupaten/kota ini mereka berkesempatan istimewa untuk mengikuti pelatihan ke tingkat provinsi tanggal 17-18 Desember 2021.
Pengurusan Pengprov PBSI Sumsel yang dipimpin Amrullah SSH pada periode ini lebih konsen pada peningkatan SDM dan pemerataan kualitas SDM untuk seluruh kabupaten/kota.
Memperbanyak SDM yang berusia relatif muda (rata-rata usianya 30 tahun), agar terjadi pemerataan wasit yg berkualitas maka setiap kab kota disediakan kuota calon peserta pelatihan dan ujian wasit kabupaten/kota 2 orang.
Targetnya diharapkan dengan rekrutmen wasit kab kota usia muda, maka kesempatan unt mencapai wasit ketingkat lebih tinggi (nasional bahkan Asia juga internasional) lebih terbuka tidak terhambat usia.
Karena ini pelatihan dan ujian wasit kabupaten/kota maka kita tidak terlalu memaksakan syarat yang terlalu ketat, karena mereka akan kita bekali ilmu perwasitan dari nol.
Jadi asal mereka serius mau ikut pelatihan ini, Insya Allah akan bisa memahami dan mampu mengikuti pelatihan ini sampai akhir.
Kita prioritaskan pesertanya mewakili seluruh kabupaten/kota yang ada di Sumsel ini, karena kita punya 17 kab kota dengan kouta masing-masing 2 orang. Maka minimal kita sudah dapat 34 calon wasit muda, karena target 40 peserta, maka kekurangan kita tutupi dari menambah kouta dari Palembang yang memang sangat banyak memiliki kader wasit usia muda.
Mereka diharapkan bisa menjadi wasit di kabupaten atau kota tempat mereka tinggal tanpa harus meminta bantuan wasit dari kabupaten/kota lain.