PGRI

............

Religi

Ziarah Qubro, Gubernur Sumsel dan Asisten I Diterima Langsung Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin

 

SumselMedia.Com, Palembang-

Pemerintah provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) dalam hal ini Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Drs H Edward Candra hadir di acara Ziarah Qubro di kawasan Pemakaman Kesultanan Kawah Tengkurep, dan diterima langsung oleh Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Sultan Palembang Darussalam

Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Sultan Palembang Darussalam melaksanakan ziarah kubro bersama para alim ulama, para habib, dan masyarakat kota Palembang, diluar kota Palembang, bahkan mancanegara hadir di kawasan Kesultanan Kawah Tengkurep dan Komplek Makam Kambang Koci Boom Baru Kelurahan 3 Ilir Kecamatan Ilir Timur 2 Palembang, Minggu (12/3/2023).

Dikatakan Kesultanan Palembang Darussalam Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin, dimana pendiri Kesultanan Palembang Darussalam/Bapaknya Sultan-Sultan Palembang Darussalam yaitu Sultan Susuhunan Abdurrahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam Bin Pangeran Sedo Ing Pesarean, Sultan Palembang ke 1 (Pertama), Makamnya di Cinde Welang.

Sultan Palembang Ke 2 (Dua), Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago Bin Sultan Susuhunan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Sayidul Imam, Makamnya di 32 Ilir Kebon Gede. Sultan Palembang ke 3 (Sultan Agung Komaruddin Sri Terimo Bin Sultan Susuhunan Abdurahman Khalifatul Mukminin Sayyidul Imam) makamnya di 1 Ilir.

(Sultan Iskandar Mahmud Badaruddin Bersama Dengan Para Alim Ulama Dalam Acara Ziarah Qubro)

“Sultan Mahmud Sultan Palembang Ke 4 (Empat) Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Bin Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago , Makamnya di Kawah Tengkurep,” ujarnya.

Kemudian, Sultan Palembang Ke V (Lima) Sultan Susuhunan Ahmad Najamauddin Adi Kesumo Bin Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo Makamnya di Kawah Tengkurep. Sultan Palembang ke VI yaitu Sultan Muhammad Baha’uddin Bin Sultan Susuhunan Ahmad Najamuddin Adi Kesumo, Makamnya di Kawah Tengkurep.

Sultan Palembang Ke VII Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin Bin Sultan Muhammad Baha’uddin dalam Manuskrip Versi Belanda disebut SMB II, diasingkan oleh Kolonial Belanda ke Ternate, wafat dan makamnya di Ternate.

“Sultan Palembang ke VIII Sultan Susuhunan Husin Dhiauddin Bin Sultan Muhammad Baha’uddin Diasingkan di Krukut Betawi dan pada Tahun 1986 dipindahkan Makamnya ke Kawah Tengkurep,” ungkapnya.

Dilanjutkannya, Sultan Palembang ke IX Yaitu Sultan Ahmad Najamuddin Pangeran Ratu Bin Sultan Susuhunan Mahmud Badaruddin, dibuang dan diasingkan Belanda ke Ternate dan wafat di Ternate.

Sultan Palembang ke X yaitu Sultan Sultan Ahmad Najamuddin Prabu Anom Bin Sultan Susuhunan Husin Diauddin dibuang dan di asing ke Manado oleh Penjajah Belanda dan sampai sekarang makam tersebut belum ditemukan dan Institusi Kesultanan Palembang Vakum 27 Oktober 1823.

“Guru dan Sultan Palembang Darussalam semuanya berasal dari Timur Tengah dan menjadi Imam Kubur Sultan Sultan Palembang Darussalam,” katanya.

Masih dilanjutkannya, alhamdulillah dalam ziarah kubro ini, kami membaca surat Yasin dan do’a bersama. Alhamdulillah juga kegiatan ziarah kubro ini berjalan dengan lancar. Ya, ini merupakan salah satu wujud yang dilakukan oleh para habib, dan para ulama.

Dalam ziarah kubro ini, para jamaah menelusuri berbagai pemakaman yang ada di Kota Palembang.

Dia mengaku melakukan ziarah kubro untuk menyongsong bulan suci Ramadhan ke 1444 H tahun 2023.

“Semoga bulan Suci Ramadhan ini, kita diberi kesehatan, umur panjang, dan semoga ibadah kita lebih baik dari sebelumnya.” imbuhnya.

Sementara itu, Asisten I Setda Sumsel Drs Edwar Candra mengapresiasi kegiatan ziarah kubro ini. Melalui kegiatan ini bisa memperluas keislaman sekaligus memperkuat tali silaturahmi antar sesama.

“Saya sangat bangga, kegiatan ziarah kubro ini sangat antusias sekali diikuti para habib, para auliya dari seluruh penjuru memadati pemakaman terdahulu,” bebernya.

Begitu juga disampaikan Sekda Kota Palembang Drs Ratu Dewa mengucapkan ribuan terima kasih kepada guru-guru, para habib, serta auliya yang sudah menciptakan kota Palembang menjadi kota aman, tertib dan lancar.

“Insya Allah kita dibebaskan dan terbebaskan dari bencana-bencana yang tidak kita inginkan. Peristiwa napak tilas ini merupakan agenda rutin Pemkot Palembang, Sumsel, bahkan menjadi agenda rutin dari Kementerian Pariwisata Indonesia,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button