PGRI

............

Opini

BENCANA ALAM DI INDONESIA PADA TAHUN 2020

PENULIS : DENI PUJI HARTONO, M.PD (DESEMBER 2022)

 

-DOSEN Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palembang-

SumselMedia.Com, Palembang-

Bencana alam di indonesia adalah bencana yang dikombinasikan oleh dua sebab yaitu manusia dan alam. Dengan melihat selama tahun 2020 terdapat 2.925 kejadian bencana di Indonesia yang mengakibatkan banyak korban jiwa serta pengungsi maupun kerusakan pada bangunan.

Diharapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menjadi cambuk bagi bangsa ini untuk lebih mempersiapkan diri lagi dari ancaman bencana serta masyarakat lebih singgap dalam menghadapi bencana.Salah satunya adalah banjir.Berdasarkan rincian data bencana hidrometeorologi, kejadian banjir telah terjadi hingga sebanyak 1.065 kejadian di sepanjang tahun 2020. Kemudian bencana yang disebabkan oleh angin puting beliung telah terjadi sebanyak 873 dan tanah longsor 572 kejadian.Bencana banjir telah terjadi sebanyak 617 kali, angin puting beliung sebanyak 424 kali, dan tanah longsor sebanyak 330 kali.

Tidak hanya itu, bencana kebakaran hutan dan kekeringan pun kerap terjadi sebanyak 139 kali.Gelombang pasang dan abrasi juga kerap terjadi sebanyak 21 kali.Gempa bumi dan letusan gunung api kerap terjadi sebanyak 13 kali.
Dampak dari bencana tersebut menyebabkan 2.304.297 orang harus mengungsi, 273 orang luka-luka, 198 orang meninggal, dan delapan lainnya hilang . Dari bencana tersebut, terdapat 21.493 rumah mengalami kerusakan, di mana sebanyak 4.319 rumah rusak berat, 3.978 rumah rusak sedang, dan 13.196 rumah rusak ringan. Fasilitas umum pun ikut rusak. Data tercatat sebanyak 860 bangunan, berupa 382 fasilitas pendidikan, 430 fasilitas ibadah, dan 48 fasilitas kesehatan rusak.

Tidak hanya itu 67 kantor dan 219 jembatan juga ikut mengalami kerusakan pada periode ini. Indonesia tidak hanya mengalami bencana alam, ada juga bencana non alam yaitu Covid-19 .Di mana bencana non alam ini per 28 Juni 2020 telah menginfeksi 54.010 orang, dan menyebabkan 2.754 orang meninggal dunia.

Bencana alam terbesar pada tahun 2019 salah satunya adalah erupsinya Gunung anak krakatau.sekitar pukul 13.35 WIB, dengan ketinggian kolom abu mencapai 1.000 meter dari puncak kawah. Setelah sebelumnya erupsi terjadi Senin pagi, sekitar pukul 07.53 WIB dengan ketinggian kolom abu nya mencapai 2.000 meter. “Kekuatan erupsinya lumayan, tapi tidak terlalu signifikan. Ini (GAK) kan sudah lama tidak ada aktivitas. Letusan juga menandakan kalau gunungnya sedang membangun tubuhnya lagi, setelah longsor pada tahun lalu (2018),” kata Andi Suandi, Kepala Pos Pantau GAK Lampung, saat dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan selulernya, Senin (30/12/2019).

Berdasarkan catatan PVMBG, Gunung Anak Krakatau telah erupsi sebanyak 106 kali sepanjang tahun 2019 dan kegempaannya terbanyak berjumlah 80 kali dalam sehari.
Sebelumnya, pada Minggu, 29 Desember 2019 kemarin pun gunung berapi yang ada di perairan Selat Sunda itu erupsi sekitar pukul 05.30 WIB pagi, dengan ketinggian kolom abunya antara 50 meter. Meski dalam dua hari ini telah erupsi beberapa kali, PVMBG tidak menaikkan level status GAK atau tetap berada di Level II dengan status waspada. Wisatawan, masyarakat, dan nelayan dilarang beraktivitas dalam radius dua kilometer dari Gunung Anak Krakatau, guna menghindari hal yang tak diinginkan, seperti terkena lelatan material erupsi dari dalam perut gunung “Sang Anak”. Imbauannya tetap supaya tidak mendekati gunung dalam radius dua kilometer,” dia menerangkan.

Letusan Gunung Krakatau menimbulkan bencana tsunami yang menghancurkan Kota Merak yang ada di Banten. Selain itu, tsunami akibat letusan Gunung Krakatau berdampak pada wilayah sekitar pantai utara Sumatra hingga mencapai 40 kilometer. Gelombang tsunami juga dirasakan sampai negara Afrika.

Dari banyaknya bencana yang terjadi di indonesia pada tahun 2019/2020. Menurut saya seharusnya ,kita warga negara indonesia khususnya bagi wilayah yang rentan terkena bencana alam tersebut, kita dapat belajar dari kejadian yang terjadi di masa lampau tentang pentingnya mitigasi bencana dan kesadaran diri sebagai manusia yang menjadi salah satu penyebab terjadinya bencana tersebut,khususnya wilayah yang rentan akan bencana.Kesadaran diri dan pengetahuan tentang mitigasi bencana sangatlah penting karena dengan mitigasi bencana kita dapat mengurangi korban jiwa dan mengetahui upaya dan pencegahan apa yang dapat kita lakukan saat terjadi bencana agar kita tahu upaya apa yang dapat dilakukan untuk evakuasi diri saat terjadi bencana .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button